Menuju konten utama

Dikunjungi PM Denmark, Jokowi Diberi Album Metallica & Bahas Sampah

Presiden Jokowi menerima kumpulan album Metallica dari PM Denmark Lars Løkke Rasmussen, seusai keduanya melakukan konferensi pers bersama, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jabar.

Dikunjungi PM Denmark, Jokowi Diberi Album Metallica & Bahas Sampah
Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen memberi Joko Widodo cendera mata berupa piringan hitam band Metallica usai pernyataan bersama kedua negara dalam kunjungan kerja perdana menteri Denmark di Istana Bogor, Selasa (28/11/2017). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Perdana Menteri (PM) Denmark Lars Løkke Rasmussen memulai kunjungan perdana di kawasan ASEAN. PM Denmark memilih Indonesia dalam kunjungannya kali ini. Ia diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang tadi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Ini karena Indonesia dipandang sebagai negara terpenting ASEAN,” kata Pramono Anung kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Denmark itu, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2017) siang, dikutip dari setkab.go.id.

Presiden Jokowi menerima kumpulan album Metallica dari PM Denmark Lars Løkke Rasmussen, seusai keduanya melakukan konferensi pers bersama, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jabar.

Ia menyebutkan, dalam pertemuan tersebut beberapa kerja sama yang telah didorong, di antaranya adalah kerjasama di bidang energi, karena Denmark ini sangat terkenal dengan waste energy-nya, dan juga hampir sekarang electricity untuk kendaraan.

“Mereka itu sudah berkembang dengan sangat baik. Maka Denmark menawarkan teknologi untuk pengolahan sampah,” ungkap Pramono.

Menurut Seskab, persoalan waste energy ini di Indonesia juga sedang ditangani secara serius oleh Presiden Jokowi. Bahkan Indonesia sudah membuat tujuh kota untuk pilot project di antaranya adalah Jakarta, Surabaya, Medan, kemudian Solo, Semarang, dan sebagainya, dan Bandung.

“Nah intinya adalah kalau ini memang bisa diterapkan, persoalan environment, persoalan lingkungan tertangani, kemudian juga manfaatnya adalah energi sampah atau waste energy ini bisa termanfaatkan secara baik, “ kata Seskab seraya menambahkan persoalannya memang cost-nya masih agak tinggi dibandingkan energi lainnya.

Seskab menegaskan, ketujuh kota itu sebenarnya sudah siap melaksanakan waste energy, terutama Surabaya dan Bandung. Sedangkan Jakarta juga segera bisa dimulai.

“Daripada sampah kita yang ada di Bantargebang misalnya, itu khan sebenarnya bisa digunakan untuk energi listrik dan teknologinya sangat gampang,” pungkas Pramono.

“Mereka itu sudah berkembang dengan sangat baik. Maka Denmark menawarkan teknologi untuk pengolahan sampah,” ungkap Pramono.

Menurut Seskab, persoalan waste energy ini di Indonesia juga sedang ditangani secara serius oleh Presiden Jokowi. Bahkan Indonesia, menurut Seskab, sudah membuat 7 (tujuh) kota untuk pilot project di antaranya adalah Jakarta, Surabaya, Medan, kemudian Solo, Semarang, dan sebagainya, dan Bandung.

“Nah intinya adalah kalau ini memang bisa diterapkan, persoalan environment, persoalan lingkungan tertangani, kemudian juga manfaatnya adalah energi sampah atau waste energy ini bisa termanfaatkan secara baik, “ kata Seskab seraya menambahkan persoalannya memang costnya masih agak tinggi dibandingkan energi lainnya.

Seskab menegaskan, ketujuh kota itu sebenarnya sudah siap melaksanakan wasta energy, terutama Surabaya dan Bandung. Sedangkan Jakarta juga segera bisa dimulai.

“Daripada sampah kita yang ada di Bantargebang misalnya, itu khan sebenarnya bisa digunakan untuk energi listrik dan teknologinya sangat gampang,” pungkas Pramono.

Baca juga artikel terkait INDONESIA - DENMARK atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri