tirto.id - Dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), sejumlah pabrikan otomotif tidak hanya menampilkan produk-produk terbarunya. Sejumlah teknologi anyar diperkenalkan kepada para pengunjung GIIAS 2019.
Misalnya, Wuling belum lama ini memamerkan fitur voice command atau perintah suara bernama Wind (Wuling Indonesian Command) pada SUV Almaz 7 Seater.
Langkah Wuling ternyata dijawab pesaing mereka, sesama pabrikan asal Cina, Dongfeng Sokon atau DFSK. Di ajang GIIAS 2019, DFSK memperkenalkan produk mobil terbarunya, bernama Glory i-Auto, yang bisa dibilang menjadi varian tertinggi dari Glory 580.
"Tentunya ini juga didasarkan pada brand positioning sebagai pakarnya SUV, tahun lalu kami sudah mengenalkan Glory 580. Kini kami mengenalkan berbagai pilihan SUV kepada masyarakat Indonesia, paling terbaru kami perkenalkan Glory i-Auto," kata Head of Marketing PT Sokonindo Automobile, Major Qin pada Rabu (24/7/2019).
Glory i-Auto telah mengusung teknologi berbasis artificial inteligence yang dapat menangkap dan melakukan perintah dari suara manusia. Fitur voice command DFSK ini diklaim dapat melakukan 59 jenis perintah suara untuk menjalankan dan mematikan fungsi fitur-fitur di mobil.
Meski begitu, DFSK menyebut belum resmi menjual produk ini ke pasaran. Marketing General Manager PT Sokonindo Automobile, Permata Islam, berujar pihaknya masih melakukan studi pasar dan melakukan banyak masukan dari konsumen.
Berbeda dengan fitur Wind milik Wuling, voice command pada DFSK Glory i-Auto saat ini baru bisa menerima perintah suara berbahasa Inggris.
"Kami harapannya bisa menggunakan bahasa Indonesia, makanya sekarang sedang melakukan banyak input dari konsumen. Tapi secara default dalam Bahasa Inggris," kata pria yang disapa Artha tersebut.
Ketika ditanya, apakah DFSK meniru langkah Wuling meluncurkan fitur Voice Command, Artha mengatakan hal ini lebih didasarkan visi dan misi perusahaan yang berorientasi kepada pasar.
"Karena kami mengetahui perkembangan tren otomotif mengarah ke kecerdasan. Indonesia sebagai salah satu pasar penting tentu akan mengarah pada perkembangan pasar ini," ujar dia.
Sementara Major Qin mengklaim DFSK tidak tahu perihal Wuling Almaz yang lebih dulu memiliki fitur voice command. Menurut dia, tiap pabrikan tentu punya strategi dan tujuan masing-masing sebelum menghadirkan sebuah produk.
"Tapi kalau ditanya kenapa bersamaan? Karena menurut kami market sudah meminta dan memang sekarang sudah waktunya, tentu hal ini berdasarkan riset yang sudah kami lakukan," ujar dia.
Penulis: Dio Dananjaya
Editor: Addi M Idhom