tirto.id - Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginginkan seluruh masyarakat bergotong royong untuk menjadikan Jatim sebagai provinsi nomor satu di Indonesia.
Menurut Khofifah, Jatim adalah salah satu provinsi penyangga pangan yang memiliki kontribusi besar terhadap nasional. Kontribusi pangan itu seperti beras, jagung, garam dan gula.
Untuk itu, Khofifah ingin memberikan proteksi yang besar kepada petani apabila ia dan wakilnya Emil Elistianto Dardak diberi kepercayaan untuk memimpin Jatim di tahun 2018.
“Kita mau petani mendapatkan proteksi,” kata mantan Menteri Sosial itu saat memaparkan visi misi di bidang ekonomi dalam debat Pilgub Jatim Putaran Kedua yang dilaksanakan di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur Selasa (8/5/2018).
Selain itu, Khofifah juga berjanji akan menurunkan ketimpangan ekonomi dan terus menekan angka kemiskinan di Jatim.
Sementara itu, calon gubernur Jatim nomor urut dua Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyampaikan, salah satu yang menjadi masalah di Jatim adalah kesenjangan ekonomi.
Kendati demikian, ia mengatakan, Jatim juga memiliki prestasi yang bisa dibanggakan, terutama saat ia menjabat sebagai wakil gubernur Jatim selama dua periode, seperti angka pengangguran yang lebih rendah dari nasional.
“Sebagai wakil gubernur saya menyaksikan prestasi di Jatim, pendapatan perkapita penduduk juga naik [...] kemiskinan juga ditekan,” ungkap Gus Ipul.
Ipul berjanji, apabila ia dan wakilnya Puti Guntur Soekarno dipercaya memimpin Jatim, maka mereka akan menyiapkan beberapa agenda prioritas di bidang ekonomi.
Seperti keberpihakan terhadap UMKM dan koperasi serta membangun infrastruktur yang berkeadilan.
Debat publik diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dengan nomor urut 1, dan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno pasangan nomor urut 2.
Khofifah-Emil diusung oleh Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura, dan NasDem. Sementara Gus Ipul-Puti diusung oleh PKB, PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra.
Empat panelis debat kali ini adalah adalah Muhammad Hasan (Rektor dari Universitas Jember), Nuhfil Hanani (Guru Besar Universitas Brawijaya), Arif Hoetoro (Universitas Brawijaya Malang) dan Nurul Barizah (Wakil Dekan Fakultas Hukum Airlangga).
Jalannya debat juga dipandu oleh moderator Aiman Witjaksono dari Kompas TV dan Aviani Malik dari Metro TV.
Editor: Alexander Haryanto