Menuju konten utama

Dampak Negatif Gas CO pada Sistem Sirkulasi Manusia & Bahayanya

Berikut ini adalah uraian tentang dampak negatif gas karbon monoksida bagi sirkulasi darah manusia dan bahaya-bahaya lainnya!

Dampak Negatif Gas CO pada Sistem Sirkulasi Manusia & Bahayanya
Ilustrasi karbon monoksida. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Penggunaan hidrokarbon di sektor transportasi dan industri memberikan dampak negatif terhadap tubuh manusia dan lingkungan. Beberapa gas yang timbul pada pembakaran hidrokarbon antara lain gas karbon dioksida (CO2) dan gas karbon monoksida (CO).

Karbon monoksida atau CO adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran gas, kayu, arang, bensin, atau bahan bakar lainnya.

Gas CO mempunyai ambang batas diudara 32 ppn, dalam darah bereaksi dengan hemoglobin membentuk COHb yang bersifat racun, sehingga bisa menyebabkan kematian.

Berikut ini adalah uraian tentang dampak negatif gas karbon monoksida bagi sirkulasi darah manusia dan bahaya-bahaya lainnya!

Dampak Negatif Gas Karbon Monoksida (CO) Bagi Sirkulasi Manusia

Seseorang dapat mengalami keracunan karbon monoksida ketika sirkulasi darah mengandung karbon monoksida tingkat tinggi. Ketika udara tinggi karbon monoksida, tubuh akan mengganti oksigen dalam sel darah merah dengan karbon monoksida. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan fokal dan bahkan menyebabkan kematian.

Keracunan karbon monoksida disebabkan oleh menghirup asap hasil pembakaran. Ketika tubuh menghirup terlalu banyak karbon monoksida, tubuh mengganti oksigen dalam sel darah merah menggunakan karbon monoksida. Ini mencegah jaringan tubuh mendapatkan oksigen.

Karbon monoksida juga dapat dihasilkan sebagai hasil pembakaran mesin seperti pada kendaraan bermotor. Umumnya jumlah karbon monoksida yang dihasilkan tidak mencapai jumlah yang serius, namun bila digunakan dalam ruangan tertutup atau tertutup sebagian dapat berdampak buruk bagi tubuh.

Berikut beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keracunan karbon monoksida dalam tubuh, seperti dikutip laman Universitas Medan Area (UMA):

  1. Ketika mobil atau motor dibiarkan dalam keadaan menyala di tempat tinggi.
  2. Ketika perahu motor atau jet ski berjalan dengan kecepatan lambat bisa berbahaya bagi perenang.
  3. Ketika pemanas ruangan tidak dipasang dengan benar dapat meningkatkan risiko peningkatan kadar karbon monoksida di dalam ruangan.

Gejala Keracunan Karbon Monoksida (CO)

Indikasi dan gejala seseorang yang mengalami keracunan karbon monoksida di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengalami sakit kepala
  • Merasa lemas
  • Mengalami pusing
  • Mengalami mual atau muntah
  • Mengalami sesak napas
  • Mengalami kebingungan
  • Penglihatan kabur
  • Kehilangan kesadaran

Sementara itu, jika Anda atau orang lain mengalami keracunan karbon monoksida, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah dengan menempatkan diri di area terbuka untuk mendapatkan udara segar.

Mengalami keracunan karbon monoksida dapat berdampak buruk seperti gangguan jantung dan kerusakan otak, akibatnya Anda perlu segera mendapatkan pertolongan medis jika mengalami kondisi berikut:

  • Mengalami sesak napas dan mengalami mual ringan dan sakit kepala saat berada di dalam ruangan.
  • Merasa lebih baik saat meninggalkan ruangan dan lebih buruk saat berada di dalam ruangan.

Keracunan karbon monoksida bisa menyebabkan komplikasi karena tingginya tingkat kerusakan pada tubuh. Hal itu bisa menyebabkan kondisi-kondisi berbahaya, seperti kerusakan permanen pada otak dan kerusakan pada jantung yang dapat menyebabkan kematian.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora