tirto.id - Badai Siklon Cempaka yang terjadi di sejumlah di wilayah DI Yogyakarta sejak Senin (27/11/2017), telah menyebabkan sejumlah kerusakan dan menimbulkan korban baik jiwa maupun luka-luka.
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diterima Tirto, angin kencang telah menyebabkan 131 titik kejadian pohon tumbang, dengan rincian wilayah Kota Yogyakarta sebanyak 9 titik, Kabupaten Bantul 67 titik, Kabupaten Kulon Progo 20 titik, Kabupaten Gunungkidul 9 titik, dan Kabupaten Sleman 26 titik.
Sementara itu, 114 titik juga terdampak longsor dan 110 terendam banjir. Wilayah yang paling banyak terendam banjir adalah Kabupaten Gunungkidul yaitu sebanyak 44 titik. Di kabupaten Kulon Progo ada 6 titik, Kabupaten Bantul 44 titik dan Kota Yogyakarta 1 titik.
Tim Reaksi Cepat BPBD DIY melaporkan, badai Cempaka juga telah mengakibatkan sejumlah kerusakan di berbagai wilayah. Sebanyak 65 rumah terkena longsor, 18 terendam banjir dan 12 tertimpa pohon tumbang.
Selain itu, 5 jembatan juga dilaporkan hancur terdampak longsor dan banjir. Fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah juga ikut terdampak.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia tertimbun longsor, dan 2 orang terbawa arus banjir. Adapun korban luka-luka sebanyak 6 orang.
Jumlah korban terdampak badai Cempaka di Kota Yogyakarta sebanyak 151 jiwa, di Kabupaten Kulonprogo sebanyak 58 jiwa, Kabupaten Gunung Kidul 3276 jiwa, Kabupaten Sleman 214 jiwa, dan yang paling banyak terdampak adalah Kabupaten Bantul yaitu sebanyak 4756 jiwa.
Sejauh ini, petugas, warga dan relawan telah melakukan evakuasi dan pertolongan kepada para warga terdampak, menyingkirkan pohon tumbang, mendirikan posko operasi penanganan dan pengungsian, pendistribusian barang bantuan dan pendirian dapur umum (DU).
Petugas atau lembaga yang terlibat dalam penanganan adalah BPBD, Polri, warga masyarakat, Komunitas relawan, Muspika, Pemerintah desa, PLN, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, Basarnas, SAR DIY, SAR MDMC, Menwa, SKIN, YEU, MTA, Satlinmas Rescue Istimewa, dan Palang Merah Indonesia DIY.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo