Menuju konten utama

Ajakan Boikot Produk Pro Israel dan Bagaimana Harga Sahamnya?

Daftar harga saham produk yang dianggap pro Israel terkini dan apa saja merek yang dianggap pro Israel.

Ajakan Boikot Produk Pro Israel dan Bagaimana Harga Sahamnya?
Ilustrasi harga saham. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Saham sejumlah produk pro Israel seperti Starbucks dan McDonald's diketahui mengalami fluktuasi. Hal ini diakibatkan oleh aksi boikot para pendukung Palestina terhadap produk-produk tersebut.

Sejak konflik Palestina-Israel pecah beberapa pekan lalu, masyarakat dunia ramai-ramai mengampanyekan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) sebagai bentuk perlawanan non kekerasan terhadap Israel. Gerakan ini juga merupakan wujud dukungan untuk Palestina agar perang segera berakhir.

Salah satu upaya dalam gerakan BDS ini adalah dengan memboikot sejumlah produk Israel maupun perusahaan-perusahaan yang mendukungnya. Gerakan ini juga santer diserukan oleh sebagian warga Indonesia mengingat produk-produk yang diduga pro Israel masih menjamur di Tanah Air.

Setelah beberapa pekan, aksi boikot ini rupanya cukup berpengaruh pada harga saham beberapa brand ternama yang terang-terangan dianggap mendukung Israel. Akan tetapi, saham yang sempat anjlok akibat aksi boikot tersebut perlahan-lahan pulih di akhir sesi perdagangan Kamis, 2 November 2023 waktu setempat.

Daftar Produk yang Dianggap Pro Israel dan Harga Saham Terbarunya

Berikut beberapa produk atau perusahaan yang dianggap pro Israel dan nilai saham terbarunya:

1. Harga Saham Starbucks

Saham Starbucks dengan kode SBUX sempat mengalami penurunan dan ditutup di harga USD91,35 per saham pada Rabu (1/11/2023). Namun pada Kamis waktu setempat, saham Starbucks naik sebanyak 8,66 poin atau hingga 9,48 persen dan ditutup pada harga USD100.01.

2. Harga Saham McDonald's

Saham McDonald's juga sempat anjlok ke level terendahnya di angka USD245,5 pada 27 Oktober lalu. Namun, saham restoran cepat saji ini pulih secara perlahan dan akhirnya ditutup di harga USD266,85 pada Kamis (2/11/2023) setelah naik 1,86 persen.

3. Harga Saham PepsiCo

Saham PepsiCo sempat merosot setelah adanya aksi boikot dan ditutup di angka USD158,08 pada 12 Oktober lalu. Saham perusahaan ini kemudian sedikit demi sedikit menguat. Meski cenderung lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya, saham PepsiCo diketahui naik 1,96 poin pada sesi perdagangan 2 November dan ditutup di harga USD166,83 per saham.

4. Harga Saham Netflix

Seperti perusahaan lainnya, Netflix termasuk produk yang sahamnya sempat anjlok setelah konflik Palestina-Israel pecah pada awal Oktober lalu. Pada 19 Oktober, saham Netflix menguat di level USD401,77 dan terus mengalami fluktuasi. Saham Netflix pun ditutup di harga USD424,71 per 2 November 2023, tapi angka ini masih lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya seperti pada September lalu.

5. Harga Saham Unilever

Saham Unilever sempat turun di harga USD46,26 pada 27 Oktober lalu, tapi kemudian menguat hingga akhirnya ditutup di level USD47,67 pada akhir sesi perdagangan Kamis, 2 November 2023. Namun jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, saham Unilever memang cenderung terus menurun sejak pertengahan tahun.

6. Yum! Brands Inc

Yum! Brands Inc merupakan induk perusahaan dari beberapa restoran cepat saji seperti KFC dan Pizza Hut yang juga banyak dijual di Indonesia. Saham perusahaan ini cenderung mengalami penurunan sejak pertengahan 2023, bahkan sempat merosot di harga USD116,25 pada 12 Oktober lalu. Saham Yum! Brands Inc kemudian naik dan ditutup di harga USD124,27 pada 2 November 2023.

7. Walt Disney

Saham Walt Disney juga sempat turun di harga USD84,35 pada 12 Oktober lalu. Saham dari perusahaan hiburan ini terus mengalami fluktuasi dan tetap turun di angka USD83,29 per 2 November 2023.

Baca juga artikel terkait PRODUK PRO ISRAEL atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari