tirto.id - Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini akan digelar pada 22 November 2022. Ketua Penjurian FFI, Garin Nugroho menyatakan bahwa tahun ini sistem penjurian FFI melalui gabungan voting dan dewan juri akhir.
Piala Citra FFI merupakan salah satu ajang penghargaan bagi dunia perfilman di Indonesia yang digelar setiap tahunnya. Penjurian FFI mencakup semua bidang yang berhubungan dengan perfilman, seperti penulis skenario, penata suara, pemeran, penata rias, penata efek visual, sutradara dan masih banyak lagi.
Sehingga ajang penghargaan ini tidak hanya diperuntukkan untuk pemeran utama maupun pendamping saja yang terlihat di depan layar, melainkan semua pihak yang terlibat di belakang layar.
Sejumlah nominasi telah diumumkan oleh penyelenggara melalui laman resminya. Voting juga sudah bisa dilakukan lewat situs webfestifalfilm.id
Daftar Nominasi Festival Film Indonesia 2022
Berikut daftar lengkap nominasi Festival Film Indonesia 2022:
Pemeran utama pria terbaik:
1. Bio One – Srimulat: Hil Yang Mustahil-Babak Pertama
2. Kevin Ardilova – Autobiography
3. Marthino Lio – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
4. Oka Antara – Noktah Merah Perkawinan
5. Vino G. Bastian – Miracle In Cell No. 7
Pemeran utama perempuan terbaik:
1. Happy Salma – Before, Now, & Then (Nana)
2. LadyaCheryl – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
3. Marsha Timothy – Noktah Merah Perkawinan
4. Maudy Koesnaedi – Losmen Bu Broto
5. Tika Pangabean – Ngeri-Ngeri Sedap
Pemeran pendukung pria terbaik:
1. Arswendy Being Swara – Autobiography
2. Elang El Gibral – Srimulat: Hil Yang Mustahil-Babak Pertama
3. Reza Rahardian – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
4. Rukman Rosadi – Inang
5. Slamet Rahardjo Djarot – Cinta Pertama, Kedua, & Ketiga
Pemeran pendukung perempuan terbaik:
1. Laura Basuki – Before, Now, & Then (Nana)
2. Maudy Ayunda – Losmen Bu Broto
3. Putri Marino – Losmen Bu Broto
4. Ratu Felisha – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
5. Sheila Dara – Noktah Merah Perkawinan
Penulis skenario asli terbaik:
1. Bene Dion Rajagukguk – Ngeri-Ngeri Sedap
2. Gina S. Noer – Cinta Pertama, Kedua, & Ketiga
3. Husein M. Atmodjo dan Angga Dwimas Sasongko – Mencuri Raden Saleh
4. Makbul Mubarak – Autobiography
5. Rahabi Mandra dan Aldo Swastia – Kadet 1947
Penulis skenario adaptasi terbaik:
1. Alim Sudio – Losmen Bu Broto
2. Alim Sudio – Miracle In Cell No. 7
3. Edwin, Eka Kurniawan – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
4. Kamila Andini, Ahda Imran – Before, Now, & Then (Nana)
5. Titien Wattimena, Sabrina Rochelle Kalangie – Noktah Merah Perkawinan
Penata suara terbaik:
1. Aufa R. Ariaputra, Satrio Budiono – Mencuri Raden Saleh
2. L.H.Aim Adinegara, Hadrianus Eko – Autobiography
3. Mohamad Ikhsan, Anhar Moha – Pengabdi Setan 2: Communion
4. Satrio Budiono, Jantra Suryaman – Kadet 1947
5. Wahyu Tri Purnomo, Syaf Fadrulsyah – Miracle In Cell No. 7
Film animasi pendek terbaik:
1. Blackout
2. Desa Timun Bola
3. Jambrong & Gondrong
4. Nusa Antara – The Archipelango
5. Wira Sang Pendekar Cilik
Film cerita pendek terbaik:
1. Basiyat: Bathe My Corpse With Wine
2. Culas
3. Dancing Colors
4. Membicarakan Kejujuran Diana
5. Pasukan Semut
6. The Scent of Rat Carcasses
Penyunting gambar terbaik:
1. Akhmad Fesdi Anggoro – Before, Now, & Then (Nana)
2. Dinda Amanda – Pengabdi Setan 2: Communion
3. Hendra Adhi Susanto – Mencuri Raden Saleh
4. Sentot Sahid – Miracle In Cell No. 7
5. Wawan I. Wibowo – Inang
Penata efek visual terbaik:
1. Abby Eldipie – Pengabdi Setan 2: Communion
2. After Lab – Mencuri Raden Saleh
3. Harris Reggy – KKN Di Desa Penari
4. Lumine Studio – Satria Dewa: Gatotkaca
5. Satrya Mahardhika – Kadet 1947
Penata busana terbaik:
1. Angela Suri Nasution – Srimulat: Hil Yang Mustahil-Babak Pertama
2. Gemailla Gea Geriantiana – Kadet 1947
3. Gemailla Gea Geriantiana – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
4. Hagai Pakan – Losmen Bu Broto
5. Retno Ratih Damayanti – Before, Now & Then (Nana)
Penata rias terbaik:
1. Cherry Wirawan – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
2. Darwyn Tse – Pengabdi Setan 2: Communion
3. Eba Sheba – Before, Now & Then (Nana)
4. Eba Sheba – Kadet 1947
5. Jerry Oktavianus – Srimulat: Hil Yang Mustahil-Babak Pertama
Pengarah artistik terbaik:
1. Allan Sebastian – Pengabdi Setan 2: Communion
2. Eros Eflin – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
3. Frans X.R Paat – Kadet 1947
4. Vida Sylvia – Before, Now & Then (Nana)
5. Yusuf Kaisuku – Mencuri Raden Saleh
Film Dokumenter pendek terbaik:
1. Gimbal
2. Kemarin Semua Baik-Baik Saja
3. Koesno, Jati Diri Soekarno
4. Lady Rocker Sylvia Saartjie
5. Maramba
6. Sintas Berlayar
7. Tasaneda Sasandu Dalen
Film dokumenter panjang terbaik:
1. Atas Nama Daun
2. Ininnawa: An Island Calling
3. Mencari Ibu
4. Roda-Roda Nada
5. Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan
Pengarah Sinematografi terbaik:
1. Bagoes Trena Adji – Mencuri Raden Saleh
2. Batara Goempar, I.C.S – Before, Now & Then (Nana)
3. Batara Goempar, I.C.S – Kadet 1947
4. Jaisal Tanjung, I.C.S – Pengabdi Setan 2: Communion
5. Muhammad Firdaus – Losmen Bu Broto
Penata Musik Terbaik:
1. Abel Hurray – Mencuri Raden Saleh
2. Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle – Pengabdi Setan 2: Communion
3. Dave Lumenta – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
4. Ricky Lionardi – Before, Now & Then (Nana)
5. Vicky Sianipar INS. – Ngeri-Ngeri Sedap
Pencipta lagu tema terbaik:
1. Ananda Badudu, Dave Lumenta, Rubina – "Bangun Bajingan"
2. Maudy Ayunda – "Semakin Jauh"
3. Mikha Angelo – "Pulang"
4. Monty Tiwa – "Melangkah"
5. Sal Priadi – "Menyusul"
Sutradara terbaik:
1. Angga Dwimas Sasongko – Mencuri Raden Saleh
2. Bene Dion Rajagukguk – Ngeri-Ngeri Sedap
3. Edwin – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
4. Kamila Andini – Before, Now & Then (Nana)
5. Makbul Mubarak – Autobiography
Film cerita panjang terbaik:
1. Autobiography
2. Before, Now & Then (Nana)
3. Mencuri Raden Saleh
4. Ngeri-Ngeri Sedap
5. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Karya kritik film terbaik:
1. Analisis Gembel Kenapa Film Keramat Teramat Keramat? Dan Jurus Ampuh Bikin Film Horor Found Footage
2. “Ngeri-Ngeri Sedap” dan Film Batak yang Berusaha Lepas Dari Jakartasentris
3. “Penyalin Cahaya” Ketika Tubuh Dilukis Dalam Ekosistem Digital
4. Perempuan Sebagai Ilusi: Politik Seksual Film “Love For Sale”
5. “Yuni” (2021): Bakal Rabi
Penulis: Wulandari
Editor: Yantina Debora