tirto.id - Ucapan maaf umumnya saling diucapkan oleh umat Islam menjelang bulan Ramadhan. Hal ini biasanya dilakukan agar ketika bulan suci itu datang seluruh kesalahan terhadap sesama sudah termaafkan.
Ramadhan 1444 H di tahun 2023 Masehi yang akan segera hadir, PP Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Keputusan untuk menetapkan awal Ramadhan itu dilakukan dengan metode hisab atau metode yang mengacu pada gerak faktual bulan, serta perhitungan posisi geometris bumi, bulan dan matahari.
Sementara Kementerian Agama RI dalam menetapkan tanggal 1 Ramadhan akan menggelar Sidang Isbat di hari Rabu, 22 Maret 2023 malam. Metode yang dipakai oleh pemerintah adalah dengan rukyatul hilal atau melihat dan mengamati langsung posisi bulan, serta metode hisab.
Ucapan Maaf yang Unik Jelang Ramadhan untuk Teman
Berikut ini beberapa contoh ucapan meminta maaf yang unik pada teman, menjelang Ramadhan. Tidak harus diucapkan langsung, ucapan ini dapat dikirimkan lewat media apapun.
1. Ramadhan bulan yang ditunggu, untuk menjalankan ibadah puasa. Maaf mu masih kutunggu, agar tak lagi ada dendam dan marah tersisa.
2. Semua bulan merupakan bulan baik, namun yang istimewa adalah Ramadhan. Jika engkau sahabatku yang baik, jadikan semua salah dan khilaf termaafkan.
3. Di bulan ini, semua pintu maaf terbuka. Mari perbaiki ibadah dan perbanyak kebaikan. Selamat menjalankan ibadah puasa, Marhaban yaa Ramadhan.
4. Setahun berlalu begitu cepat, tanpa terasa Ramadhan sudah tiba. Tiada kata seindah doa, selamat menjalankan ibadah puasa. Marhaban yaa Ramadhan.
5. Bila ada ucap menjadi luka, dan sikap menjadi duka. Semoga pintu maaf selalu terbuka. Selamat Ramadhan 1444 H.
6. Ketika Ramadhan tiba di bumi. Semoga segala salah dan lupa telah terampuni. Marhaban yaa Ramadhan sahabat. Semoga kita bersama hingga akhirat.
7. Tiada kebahagiaan tanpa syukur. Tiada syukur tanpa sabar. Tiada sabar tanpa maaf. Marhaban ya Ramadhan, maaf lahir dan batin.
Dalil Meminta Maaf
Pada dasarnya meminta maaf tidak harus menunggu suatu momen tertentu seperti datangnya Ramadhan atau Idul Fitri saja. Setiap kali merasa berbuat kesalahan, seorang muslim harus segera beristighfar dan meminta maaf kepada orang yang dizalimi, ini hukumnya wajib.
Dilansir dari laman PCNU Kendal, namun kadang manusia tidak tahu bahwa ia telah menyakiti orang lain dan berbuat kesalahan. Hal itu yang membuat meminta maaf sangat baik dijadikan kebiasaan dalam rangka mulathofah atau basa-basi untuk menyenangkan hati orang lain, yang hukumnya sunnah.
Dalilnya ada dalam salah satu hadist riwayat Bukhari, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal shalih, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal shalih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia dhalimi”. (HR. Bukhari no.2449).
Juga sebuah hadis riwayat Ibnu Khuzaimah (3/192) dan Ahmad (2/246, 254) pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) serta dalam kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254):
“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari