tirto.id - Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), ada sejumlah daerah yang terkena dampak letusan Gunung Agung, Karangasem, Bali pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 WITA.
Daerah yang terdampak antara lain Dusun Br. Belong, Pucang, dan Pengalusan (Desa Ban); Dusun Br. Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih dan Sogra (Desa Sebudi); Dusun Br. Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul (Desa Besakih).
Kemudian, Dusun Br. Bukitpaon dan Tanaharon (Desa Buana Giri); Dusun Br. Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi (Desa Jungutan); dan sebagian wilayah Desa Dukuh.
PVMBG, melalui laman resminya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung baik pendaki, pengunjung, ataupun wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya.
Zona Perkiraan Bahaya yang ditetapkan PVMBG yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 7.5 km.
Zona Perkiraan Bahaya ini sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali meletus dengan menyemburkan abu berwarna kelabu dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas puncak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
"Masyarakat di sekitar Gunung Agung baik pendaki, pengunjung atau wisatawan diharap untuk tetap tenang namun tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti imbauan pemerintah daerah dan instansi berwenang," kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana dikonfirmasi di Denpasar, seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/11/2017).
Pihaknya mengimbau seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi menyikapi status gunung api itu melalui aplikasi Magma Indonesia yang dapat diakses melalui laman magma.vsi.esdm.go.id.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra