Menuju konten utama

Corona di Italia: Jumlah Korban Meninggal & Potensi Serie A Disetop

Update pandemi corona di Italia hingga Minggu (30/3/2020) pagi waktu Indonesia: 10.779 orang meninggal. Presiden AIC, Damiano Tommasi membuka opsi Serie A ditutup.

Corona di Italia: Jumlah Korban Meninggal & Potensi Serie A Disetop
Gelandang AS Roma Henrik Mkhitaryan (tengah) mencetak gol ketiga timnya ke gawang SPAL dalam pertandingan Liga Italia yang dimainkan di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (15/12/2019). (ANTARA/AFP/ANDREAS SOLARO)

tirto.id - Jumlah korban meninggal karena pengaruh virus corona COVID-19 di Italia hingga Minggu (29/3/2020) waktu setempat atau Senin (30/3) waktu Indonesia mencapai 10.779 orang. Pandemi corona ini membuat Damiano Tommasi, presiden Associazione Italiana Calciatori (AIC) membuka kemungkinan Serie A dihentikan sepenuhnya.

Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University, hingga Minggu (29/3/2020) pukul 18.00 waktu Italia, terdapat 73.880 kasus positif di negara tersebut. Dibandingkan 24 jam sebelumnya, terdapat tambahan 5.217 kasus baru.

Sementara itu, jumlah kematian karena pengaruh virus corona mencapai 10.779 jiwa. Dibandingkan sehari sebelumnya, terdapat 756 kematian baru. Namun, terdapat tren menurun daripada Jumat (27/3) ketika angka kematian dalam 24 jam mencapai 919 orang.

Italia menerapkan tiga tahap lockdown, dimulai pada 22 Februari dengan karantina wilayah Lombardy dan Veneto, dilanjutkan dengan penambahan wilayah pada 7 Maret, dan puncaknya lockdown nasional pada 9 Maret 2020. Konsekuensi karantina ini, seluruh event olahraga, termasuk Serie A dibekukan sementara.

Pertandingan terakhir Serie A musim ini terjadi pada Selasa (10/3) waktu Indonesia, ketika Sassuolo mengalahkan Brescia 3-0. Kompetisi terhenti di giornata ke-26 dalam posisi Juventus memimpin klasemen. Bianconeri mengoleksi 63 angka, unggul satu poin dari peringkat kedua, Lazio.

Meskipun penghentian sementara Serie A sejauh ini berlaku hingga 3 April 2020, kemungkinan kompetisi ditunda lebih jauh. Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora menekankan, penghentian ini akan berlanjut sampai akhir April.

"Memulai kembali laga (Serie A) adalah hal tidak realistis. Saya akan mengajukan perpanjangan larangan kompetisi olahraga semua level dan tipe hingga sepanjang April," kata Spadafora kepada La Republicca.

Sang menteri juga menekankan, pelarangan aktivitas olahraga ini akan diperluas, termasuk ke sesi latihan yang selama ini belum diatur. Spadafora mengakui, tengah menyiapkan rencana khusus senilai 400 juta euro untuk asosiasi olahraga di seluruh Italia dan klub amatir.

Menyikapi pernyataan Spadafora ini, Damiano Tommasi sebagai presiden AIC, asosiasi pemain sepak bola di Italia, menyatakan siap dengan kemungkinan terburuk. Menurutnya,

"Esok [Senin ini], mereka [otoritas] memiliki lebih banyak elemen di meja daripada pekan-pekan sebelumnya. Karena, setelah kalimat Menteri Spadafora, perhatian mengarah pada kemungkinan kompetisi berakhir di titik ini," kata Tommasi kepada ANSA pada Minggu (29/3).

"Dengan demikian, kita harus bertanya kepada diri sendiri tentang cara mengakhiri musim, dari sudut pandang olahraga dan dari sudut pandang kontrak," tambah mantan pemain AS Roma tersebut.

FIGC, federasi sepak bola Italia, awalnya memiliki tiga opsi untuk menyelesaikan musim ketika memang kompetisi tak bisa berlanjut karena pandemi corona. Yang pertama adalah play-off. Opsi kedua, menghapus musim 2019/2020 atau tidak mengakuinya. Yang terakhir, adalah menetapkan klasemen terbaru sebagai klasemen akhir.

Namun, FIGC menekankan, tetap ingin mengakhiri musim dengan menggelar pertandingan. Mereka memiliki opsi tambahan untuk menunda kompetisi hingga waktu yang memungkinkan, alias membagi musim ini ke dalam dua musim berbeda, yaitu 2019/2020 dan 2020.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya