Menuju konten utama

Contoh Spanduk HUT RI ke 77: Link Download dan Arti Logonya

Contoh spanduk HUT RI ke 77 dan link download serta penggunaannya.

Contoh Spanduk HUT RI ke 77: Link Download dan Arti Logonya
Logo HUT RI 77. foto/Kemendikbud

tirto.id - Contoh spanduk untuk HUT RI ke-77 sudah bisa diunduh melalui laman yang disediakan Kementerian Sekretariat Negara.

Pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, tema yang diambil adalah “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Logo Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 dapat diimplementasikan dalam berbagai format media.

Contoh Spanduk HUT RI ke-77

Kemensetneg sudah memberikan contoh-contoh spanduk, poster, dan umbul-umbul yang bisa digunakan untuk menyemarakkan HUT RI ke-77.

Berikut ini link unduhnya:

Template Logo HUT RI ke-77 Banner

Template Logo HUT RI ke-77 Billboard

Template Logo HUT RI ke-77 Latar Zoom

Template Logo HUT RI ke-77 Media Sosial

Template Logo HUT RI ke-77 Poster

Template Logo HUT RI ke-77 Umbul-umbul

Arti Logo HUT RI ke-77

Angka 77 pada logo ini memiliki 7 filosofi yaitu sebagai berikut:

1. Dua Panah ke Atas (percepatan dan pergerakan)

Bentuk angka 77 menyerupai dua panah ke atas melambangkan gerak percepatan dalam memperbaiki kondisi Indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

Logo ini terinspirasi dari dua orang berlari dan dua anak panah yang mengarah ke atas untuk melambangkan gerak percepatan dalam memperbaiki kondisi Indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

2. Dua Anak Tangga (progres dan pembangunan)

Dua garis mendatar membentuk tangga yang mengarah ke atas melambangkan progress dan pembangunan segala sektor di Indonesia.

Logo ini terinspirasi dari tumpukan batu bata membentuk tangga yang mengarah ke atas untuk melambangkan progres dan pembangunan segala sektor di Indonesia.

3. Bagian Atas Terpotong (demokrasi dan keterbukaan)

Bagian atas terpotong melambangkan keterbukaan bangsa Indonesia dalam perannya di tingkat global untuk bergerak secara bebas aktif bersama dalam pemulihan kondisi dunia.

Logo ini terinpirasi oleh Burung Garuda yang mengepakkan sayap keterbukaan melambangkan bangsa Indonesia dalam perannya di tingkat global untuk bergerak secara bebas aktif bersama dalam pemulihan kondisi dunia.

4. Garis Miring dan Sudut Runcing (semangat juara dan garuda Pancasila)

Garis miring dan sudut runcing, yang terinspirasi dari bambu runcing dan kepala Garuda Pancasila, melambangkan semangat pejuang untuk bangkit lebih kuat dan tangguh.

Logo ini tersinspirasi oleh bentuk bambu runcing dan figur burung garuda untuk melambangkan semangat pejuang untuk bangkit lebih kuat dan tangguh.

5. Dua Garis Melengkung (sinergi dan harapan)

Dua garis melengkung melambangkan sinergi pemerintah dan masyarakat dalam bergotong royong dan bergerak berdampingan secara fleksibel dan dinamis menuju satu arah, menuju Indonesia Maju.

Logo ini terinspirasi dari dua figur yang berjalan bersama membawa bendera untuk melambangkan sinergi pemerintah dan masyarakat dalam bergotong royong dan bergerak berdampingan secara fleksibel dan dinamis menuju satu arah, menuju Indonesia Maju.

6. Sudut Penghubung (penghubung antar bangsa)

Sudut penghubung melambangkan peran Indonesia pada forum G20 dalam mempersatukan suara negara-negara maju untuk berkontribusi menyelesaikan berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dunia.

Logo ini terinspirasi dari bola dunia dengan garis bersinggungan untuk melambangkan peran Indonesia pada forum G20 dalam mempersatukan suara negara-negara maju untuk berkontribusi menyelesaikan berbagai isu yang dihadapi dunia.

7. Siluet Angka 1 (persatuan Indonesia)

Siluet angka satu melambangkan semangat persatuan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang besar, kuat, dan bersatu.

Logo ini terinspirasi dari siluet angka 'satu' dalam logo 77 untuk melambangkan semangat persatuan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang besar, kuat, dan bersatu.

Baca juga artikel terkait HUT RI KE-77 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom