tirto.id - Contoh kegiatan MPLS 2023 beriku ini bisa menjadi salah satu acuan bagi guru-guru TK dan PAUD yang akan mempersiapkan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
MPLS akan digelar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru 2023/2024.
Jadwal MPLS 2023 di berbagai provinsi bervariasi. Sebagai contohnya, jadwal MPLS 2023 di Jakarta berlangsung selama 12-14 Juli, sementara di Jawa Barat mulai tanggal 17 Juli.
Seperti namanya, MPLS diselenggarakan sebagai bentuk pengenalan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru. Hal yang bisa dikenalkan meliputi program, sarana prasarana, kegiatan ekstrakurikuler sampai dengan tata tertib dan kultur yang berlaku di sekolah.
Kegiatan MPLS diadakan maksimal 3 hari pada pekan pertama saat tahun pelajaran baru dimulai. Hal ini sesuai dengan Permendikbud nomor 18 tahun 2016. MPLS dulunya disebut sebagai MOS atau Masa Orientasi Sekolah, dan sempat pula bernama Ospek.
Tak hanya sebagai wadah untuk mengenalkan sekolah kepada siswa, MPLS di PAUD dan TK dapat menjadi sarana peserta didik untuk mengenal satu sama lain.
Perencanaan MPLS 2023 sepenuhnya jadi wewenang guru sehingga tidak diperbolehkan melibatkan siswa senior atau alumni sekolah. Kecuali, jika sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai.
Contoh Materi dan Kegiatan MPLS 2023 PAUD dan TK
Guru sebagai penyelenggara MPLS PAUD dan TK memiliki kebebasan untuk meramu dan mengkreasikan materi yang menyenangkan. Meski demikian, terdapat sejumlah materi inti yang wajib dijadikan referensi bagi guru selaku penyelenggara MPLS PAUD dan TK.
Berikut materi dan kegiatan MPLS PAUD-TK yang dapat dijadikan acuan bagi guru:
1. Mengenalkan 6 Pondasi Masa Transisi PAUD
Guru dapat mengemas kegiatan menyenangkan dengan mengacu pada 6 pondasi masa transisi, sebagai berikut:
- Mengenal nilai agama dan budi pekerti
- Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar
- Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman
- Pemaknaan terhadap belajar yang positif
- Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri
- Kematangan kognitif yang cukup melakukan kegiatan belajar.
2. Memperkenalkan Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah
Sejak dulu, kegiatan memperkenalkan berbagai ekstrakurikuler yang ada di sekolah telah dilaksanakan. Hal ini bisa menjadi segmen menyenangkan, karena setiap ekstrakurikuler bisa dipromosikan kegiatannya melalui penampilan yang meriah.
Penampilan tersebut dapat berupa pentas seni, pameran hingga atraksi yang berkaitan dengan bidang ekstrakurikuler masing-masing.
3. Mengadakan Permainan Edukatif dan Menarik
Untuk membangun suasana yang menyenangkan, guru dapat menyertakan permainan edukatif yang menarik. Sebagai contohnya, guru dapat mengadakan permainan edukatif berkelompok seperti Tebak Kata dengan Gestur, Tebak Gambar ataupun Ekor Naga.
4. Memperkenalkan Guru dan Staf Sekolah
Kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi peserta didik, guru serta warga sekolah lain untuk saling mengenal. Dengan mengenal satu sama lain akan tercipta rasa nyaman, sehingga dapat memperlancar kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan ini bisa dikemas dengan meminta masing-masing guru dan peserta didik untuk memperkenalkan diri.
Para peserta didik baru juga bisa diminta menerangkan namanya versi lengkap maupun panggilan akrab, hobi, kesukaan, nama anggota keluarga, dan lain sebagainya. Guru pun bisa memberikan hadiah pada peserta didik yang bisa menerangkan lata belakang mereka secara lengkap.
5. Memperkenalkan Visi-Misi dan Sarana-Prasarana Sekolah
Selain mengenal guru dan warga sekolah, peserta didik juga perlu mengetahui visi, misi hingga sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah. Materi tersebut disampaikan guna memberikan peserta didik pemahaman terkait tujuan pembelajaran.
Kegiatan yang bisa dilakukan di tingkat PAUD dan TK adalah mengajak peserta didik baru berkeliling kompleks sekolah. Guru bisa mengajarkan cara penggunaan fasilitas di sekolah yang benar, seperti toilet, tempat menaruh sandal/sepatu, kelas, dan lain sebagainya.
Guru juga bisa mengenalkan simulasi menghadapi bencana di sekolah sesuai dengan jenis kerawanan yang ada di lingkungan sekitar.
6. Memberikan Motivasi kepada Peserta Didik Baru
Motivasi umumnya diberikan pada penghujung agenda MPLS. Materi ini berguna untuk menstimulasi semangat peserta didik.
Kegiatan penyampaian motivasi ini bisa dikemas dengan menghadirkan sosok yang bisa menarik perhatian peserta didik. Panitia pun bisa membuat yel-yel agar suasana semakin meriah.
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Addi M Idhom
