tirto.id - Cherrypop 2024 kembali hadir dengan konsep yang tak hanya merayakan musik, tetapi juga memberikan penghargaan terhadap dedikasi para musisi yang telah membentuk sejarah musik tanah air.
Festival yang digelar pada 10 hingga 11 Agustus 2024 di Lapangan Kenari, Yogyakarta, ini mengusung tema besar “Selamet Bermusik”, yang merayakan perjalanan panjang band-band yang berpengaruh dengan menyajikan set album penuh dari beberapa musisi ternama.
Salah satu sorotan utama tahun ini adalah penampilan spesial dari band FSTVLST yang akan merayakan satu dekade album ikonik mereka, Hits Kitsch. Album ini, yang pertama kali dirilis pada tahun 2014, telah menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah musik independen Indonesia.
Dalam rangka memperingati 10 tahun album tersebut, FSTVLST membawakan set penuh yang mencakup seluruh lagu dari Hits Kitsch memberikan momen nostalgia bagi para penggemar setianya.
Tak ketinggalan, dalam satu panggung yang sama band Morfem yang dikenal dengan karakteristik lirik yang cerdas dan penuh kritik sosial dan telah mendapatkan tempat khusus di hati penggemar musik rock alternatif Indonesia malam itu.
Dengan format set penuh, penampilan Morfem di Cherrypop menjadi salah satu momen yang paling dinantikan dengan ‘15 Tahun Jungkir Balik di Skena’.
Cherrypop 2024 tak hanya menawarkan nostalgia, tetapi juga menjadi panggung bagi musisi untuk menghidupkan kembali karya-karya mereka yang telah membentuk identitas skena musik Indonesia.
Festival ini menjadi wadah perayaan atas dedikasi dan perjalanan panjang para musisi, yang tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan musik Indonesia.
Selain FSTVLST, Morfem, Rumah Sakit dan musisi kawakan lain, Cherrypop 2024 juga menampilkan musisi emerging.
Founder dan Creative Director Cherrypop, Arsita Pinandita, mengatakan bahwa festival ini menjadi ruang presentasi untuk band pendatang baru.
“Tajuk Selamet Bermusik ini memberikan apresiasi bagi musisi yang udah lama berkarya dan memberikan semangat bagi musisi-musisi baru yang baru merintis,” komentar Eko Bestari, salah satu pentonton yang diwawancarai Tirto di sela konser.
Eko dan kawan-kawannya mengaku ingin bernostalgia dengan Cherry Pop tahun lalu yang menurutnya selalu memberi kesan.
Tahun ini, Eko datang dan ingin turut merayakan perjalanan musik tanah air. Salah satu yang menurutnya perlu diapresiasi adalah konsep Cherry Pop yang mengangkat band lokal dan pendatang baru di panggung yang besar.
Selain ingin menonton band-band besar, ia datang untuk mengapresiasi musisi yang tampil di gigs kecil.
Selaras dengan itu, Arsita Pinandita, menegaskan bahwa pemilihan tema dan konsep ini bukan tanpa alasan.
“Sesuai tema tahun ini, harapannya Cherrypop bisa menjadi momen selebrasi untuk band-band yang berpengaruh dengan karya-karyanya yang telah berusia satu dekade atau lebih,” ujarnya dalam konferensi pers.
Arsita juga menekankan bahwa festival ini tidak hanya tentang musik, tetapi juga tentang merayakan komunitas dan budaya yang tumbuh bersama musik tersebut.
Dengan berbagai program dan penampilan spesial yang telah disiapkan, Cherrypop 2024 menjadi salah satu festival musik paling berkesan tahun ini. Festival ini tidak hanya akan menjadi hiburan penikmat musik, tetapi juga menghidupkan kembali semangat dan kenangan yang telah terukir dalam setiap nada dan lirik yang akan dibawakan.
Penulis: Dina T Wijaya
Editor: Bayu Septianto