Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Cegah Pneumonia pada Anak, Vaksin PCV Masuk Program Imunisasi Rutin

Pemerintah berkomitmen penuh untuk menyediakan vaksin PCV demi menyelamatkan jutaan hidup anak-anak di Indonesia dari infeksi virus, termasuk Covid-19.

Cegah Pneumonia pada Anak, Vaksin PCV Masuk Program Imunisasi Rutin
Ilustrasi infeksi paru-paru. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 biasanya memiliki gejala ringan atau sedang seperti batuk, demam, dan sesak napas.

Namun beberapa yang tertular virus corona juga mengalami pneumonia parah di kedua paru-parunya.

Infografik Pneumonia

Infografik BNPB Pneumonia. tirto.id/Rangga

Pneumonia akibat COVID-19 adalah penyakit serius yang bisa mematikan, demikian seperti dikutip WebMD.

Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara kecil di dalam paru-paru yang di dalamnya berisi begitu banyak cairan dan nanah sehingga sulit untuk bernapas.

Penderitanya kemungkinan juga akan mengalami sesak napas yang parah, batuk, demam, nyeri dada, kedinginan, atau kelelahan.

Pneumonia tak hanya disebabkan oleh infeksi virus COVID-19 atau virus flu, tetapi bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya juga dapat menyebabkan seseorang bisa terkena pneumonia.

Selain orang dewasa, pneumonia juga rentan menyerang bayi dan anak-anak.

Karenanya untuk mencegah pneumonia terhadap bayi dan anak-anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan vaksin Pneumococcus Konyugasi (PCV) masuk ke dalam program imunisasi rutin.

Pemerintah berkomitmen penuh untuk menyediakan vaksin PCV demi menyelamatkan jutaan hidup anak-anak di Indonesia.

Seperti dilansir website sehatnegeriku.kemkes.go.id, pencanangannya didasari pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/ 2534/2020 tentang Pemberian Imunisasi Pneumococcus Konyugasi (PCV).

Realisasi introduksi imunisasi PCV ini dilakukan pada tahun 2021 yang diawali di 8 kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dan 6 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Sementara pelaksanaan kegiatannya sendiri mulai dilaksanakan bulan Juni 2021 untuk Jawa Timur, dan Juli untuk Jawa Barat.

Sasaran penerima vaksin PCV adalah bayi usia 2 bulan dosis pertama, selanjutnya dilengkapi dengan dosis kedua pada usia 3 bulan, dan dosis ketiga lanjutan pada usia 12 bulan.

Vaksin PCV ini merupakan intervensi yang paling ampuh dan menghemat biaya untuk melindungi dan mencengah kematian pada anak-anak akibat pneumonia.

Pencanangan introduksi imunisasi PCV dilakukan pertama kali pada Selasa (22/6) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Gresik dipilih sebagai lokasi pencanangan karena Kabupaten Gresik memiliki sasaran vaksin yang cukup besar dengan kinerja dan capaian program imunisasi rutin yang baik.

Kegiatan ini diikuti secara virtual oleh 6 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dan perwakilan dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang akan melaksanakan introduksi vaksin imunisasi PCV di tahun 2021.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berpesan jangan sampai pencanangan ini hanya sekadar seremonial tetapi harus langsung dilaksanakan.

“Imunisasi PCV ini segera kita realisasikan. Ibu Ketua PKK dan komunitas-komunitas yang lain memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.

Ia juga mengimbau kepada petugas di lapangan untuk memastikan para orang tua membawa anaknya yang berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan ke Posyandu terdekat agar mendapatkan vaksinasi PCV.

“Kita tahu bahwasanya pneumonia ini bisa menyerang siapa saja baik orang dewasa dan juga anak-anak, bayi laki-laki maupun perempuan, bahkan pneumonia merupakan penyebab kematian pertama di dunia dan penyebab 15 kematian anak dan balita,” tutur Fandi.

Di Indonesia sendiri memiliki penyakit prevalensi pneumonia mencapai 2%, di Kabupaten Gresik kasus pneumonia pada Balita tahun 2020 mencapai hampir 5.000 kasus atau sekitar 3,85% dari jumlah Balita.

“Ini menjadi perhatian konsentrasi khusus, kita pemerintah juga harus benar-benar fokus terhadap penanganan penyakit pneumonia,” jelasnya.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pemerintah daerah meskipun sibuk dengan vaksinasi COVID-19, vaksin rutin tetap harus dilakukan.

Vaksin PCV menjadi salah satu dari 3 vaksin yang akan dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin olehnya.

Dua vaksin lainnya adalah vaksin HPV dan vaksin Rotavirus. Ketiga vaksin tambahan itu, lanjut Budi, akan diprogramkan mulai tahun depan dengan sasaran semua masyarakat Indonesia tanpa selektif.

“Saya akan sangat senang kalau ini bukan hanya PCV, tapi include HPV dan Rotavirus, karena itu kita akan melakukan itu semuanya tahun depan,” ucap Budi.

Agar kasus Covid-19 tidak semakin melonjak, selalu #IngatPesanIbu dengan disiplin menerapkan 3M, yakni (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman).

Selain itu, lengkapi dengan melakukan 3T (Test, Tracing dan Treatment) untuk penanggulangan COVID-19.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya