tirto.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta fraksi PKS Triwisaksana tak menepis tudingan bahwa Cawagub DKI Jakarta harus dari kubu PKS dikarenakan Cawapres 2019 hadir dari kubu Gerindra. Ia mengatakan hal seperti sudah biasa untuk disepakati.
"Saya kira itu hal yang bisa disepakati. Karena waktu itu juga DPP PKS mengatakan bahwa ini pemilihan Cawagub ini dikaitkan dengan Capres dan Cawapres juga. Jadi saya kira Gerindra-nya pasti akan menerimalah," kata Sani--sapaan akrabnya--kepada awak media, Selasa (28/8/18) kemarin.
Hanya saja, lanjut Sani, partainya sendiri tidak bisa mengajukan nama sendiri tanpa kesepakatan Gerindra. "Itu juga mesti disepakati dengan Gerindra," katanya.
Kendati demikian, Sani mengatakan kubu Gerindra akan tetap mengajukan nama untuk didiskusikan oleh kedua partai.
"Gerindra saya dengar ngajukan, tapi itu musti dibicarakan secara kompromi antara kedua pihak partai. Sebab PKS juga jumlahnya hanya 11 kursi dari 106 kursi, tambah Gerindra juga belum mayoritas juga," katanya.
Sani menilai antara PKS dan Gerindra tak boleh ada "tarik tambang" suara. Kedua parti harus duduk bersama menentukan dua yang akan disepakati oleh kedua belah pihak.
Hingga saat ini, Sani mengaku komunikasi antara dua partai masih berjalan lancar dan internal PKS pun masih menyiapkan konsep koalisi untuk menyukseskan pemilihan Cawagub.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri