Menuju konten utama

Cara Pasien Penyakit Kronis Melindungi Dirinya dari Virus COVID-19

Cara pasien penyakit kronis melindungi dirinya agar tidak terinfeksi Virus Corona COVID-19.

Cara Pasien Penyakit Kronis Melindungi Dirinya dari Virus COVID-19
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Orang berusia lanjut (lansia) dan orang dari segala usia yang memiliki kondisi kesehatan medis serius, kemungkinan berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat virus COVID-19.

Berikut ini beberapa kondisi kesehatan berisiko tinggi yang penting dikelola untuk membantu mencegah penyakit parah akibat COVID-19:

  • Penyakit asma dan paru-paru
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Berbagai kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah, termasuk pengobatan kanker
  • Penyakit ginjal kronis

Ada beberapa langkah dasar yang bisa dilakukan untuk melindungi diri seperti dikutip dari laman Health State:

Hal terpenting pertama yang bisa dilakukan adalah tetap berada di rumah, cuci tangan, dan hindari menyentuh wajah.

Namun jika masih khawatir tentang kondisi penyakit Anda, hubungi dokter dan konsultasikan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencegah terinfeksi virus Corona.

Merasa stres atau cemas adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk menjaga tubuh dan pikiran Anda, serta temukan cara untuk tetap aktif secara fisik dan mengurangi stres.

Selain itu, berhenti merokok karena merokok dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami serangan jantung atau stroke, dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.

Berikut ini beberapa penyakit kronis dan cara mencegahnya terinfeksi dari virus Corona seperti dilansir Gulf News:

1. Diabetes

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita para lansia, dan jika tidak dikendalikan, dapat membuat mereka rentan terhadap infeksi berisiko tinggi lainnya.

Jumlah gula yang tinggi dalam tubuh cenderung melepaskan radikal bebas, yang dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi yang membatasi aliran darah bebas di dalam tubuh.

Gula darah yang tidak terkontrol dan diabetes juga berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh. Ini menekan kekebalan yang menyediakan sel darah putih (WBC).

Ketika dihadapkan dengan infeksi eksternal, sistem kekebalan menghasilkan protein yang disebut 'antibodi', yang diuji sebagai 'tes antibodi', sebagai bagian dari 'tes COVID-19' untuk memeriksa apakah tubuh telah menghasilkan cukup 'antibodi' untuk menyerang virus dari dalam.

Hal ini dilakukan terutama karena begitu tubuh memproduksi cukup antibodi untuk melawan infeksi pada kali pertama, kecil kemungkinan infeksi yang sama kembali lagi, yang merupakan dasar untuk setiap vaksin.

2. Tiroid

Orang yang menderita kadar hormon tiroksin rendah juga berisiko besar menghadapi infeksi akibat penurunan fungsi kekebalan tubuh.

Kelenjar tiroid sangat penting dalam mengelola beberapa fungsi tubuh yang penting. Kelenjar tersebut berdampak pada pankreas, pembuluh darah, fungsi otak, sistem pencernaan, fungsi pernafasan, ginjal, hati dan jantung, sehingga penting untuk kekebalan juga.

Mempertahankan tingkat normal tiroksin dalam darah sangat penting untuk fungsi berbagai sistem organ, selain dari produksi sel darah yang sebenarnya di dalam tubuh.

3. Penyakit Hati dan Ginjal

Penyakit yang berhubungan dengan hati dan ginjal juga berdampak negatif pada sistem kekebalan.

Dalam kasus gagal hati atau ginjal, seorang pasien dapat memiliki sistem kekebalan yang melemah secara signifikan karena produksi sel darah dari sumsum tulang berkurang dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit hati / ginjal secara langsung mengurangi kekebalan juga.

Pasien seperti itu perlu sangat berhati-hati untuk mencegah infeksi dan tidak melewatkan tes rutin dan obat-obatan.

4. Jantung

Pasien jantung biasanya adalah juga penderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Pasien ini perlu mengontrol asupan garam dan cairan mereka; asupan harian mereka harus paling dipantau.

Pasien jantung juga perlu memastikan bahwa mereka meminum obat tepat waktu, serta rutin memberi tahu dokter tentang bagaimana kinerja jantungnya.

Berdasarkan data ini, mereka dapat menambah / mengurangi dosis atau mengganti obatnya. Stres merupakan faktor utama dalam gaya hidup saat ini yang perlu diwaspadai, terutama bagi penderita jantung.

Untuk mencegah penyakit akibat virus Corona semakin meluas, pemerintah dan Satgas COVID-19 tengah mengkampanyekan #ingatpesanibu dengan rutin melakukan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

-----------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH