tirto.id - Deposito merupakan salah satu produk investasi. Deposito memiliki perbedaan dengan simpanan uang dalam jenis tabungan biasa. Bila pada jenis tabungan biasa, nasabah bisa menarik atau mengambil tabungan sesuai dengan kepeluannya. Namun, tabungan deposito tidak bisa dicarikan sembarang waktu.
Hal itulah yang juga membuat bunga dari deposito lebih besar dari tabungan biasa. Selain dari segi bunga, deposito dan tabungan biasa juga memiliki perbedaan dari jumlah dana minimun yang harus disetorkan. Deposito memiliki nominal minimum yang lebih tinggi dari tabungan biasa.
Investasi jenis deposito hanya bisa dicairkan pada masa jatuh tempo. Dunia perbankan biasanya memberikan penawaran jarak deposito mulai dari satu bulan, tiga bulan, enam bulan, hingga 12 bulan.
Ketika masa deposito sudah jatuh tempo, deposito dapat diperpanjang secara otomatis atau langsung dicairkan. Deposito dapat menggunakan mata uang rupiah maupun mata uang asing.
Interval deposito yang dipilih akan menentukan jumlah bunga yang akan diperoleh oleh nasabah. Semakin lama interval yang dipilih maka semakin besar tingkat suku bunga (yield) deposito yang didapat. Sayangnya , sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara menghitung keuntungan dari deposit.
Ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk menghitung bunga deposito Anda, salah satunya dengan cara yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu dengan mengalikan Besaran Suku Bunga Deposito Sesuai Interval, kemudian dikalikan dengan Nominal Uang Yang Ditanamkan, dikalikan kembali dengan Jumlah Hari Menyimpan Uang, dan dibagi 365.
Berikut perhitungan bunga deposito:
- (Suku Bunga Deposito x Nominal Uang Yang Ditanamkan x Jumlah Hari Menyimpan Uang)/365 = Keuntungan bunga deposito
- Tarif Pajak x Bunga Deposito = Pajak deposito
- Nominal Investasi + (Keuntungan Bunga Deposito – Pajak Deposito) = Pengembalian Deposito
Apabila Anda kesulitan menggunakan cara manual. OJK sudah menyediakan laman yang bisa digunakan untuk menghitung keuntungan deposito pada laman OJK. Selain menyediakan website, OJK juga sudah mengeluarkan aplikasi penghitung keuntungan deposito yang bisa di unduh melalui Google Play atau Apps Store.
Bagi Anda yang belum memiliki deposito atau baru ingin memulai. Anda bisa melakukan simulasi perhitungan deposito melalui berbagai laman yang disediakan oleh beberapa bank di Indonesia.
Laman website Bank BCA menyediakan kalkulator yang bisa digunakan sebagai simulasi investasi. Pada websitenya, BCA menyediakan simulasi penghitungan untuk dua metode investasi yaitu Investasi satu kali (lump sum) dan Investasi reguler setiap bulan.
Bagi Anda yang akan menggunakan kalkulator investasi melalui website bank tertentu, Anda juga harus mengetahui terlebih dahulu bahwa nilai estimasi imbal hasil (return) bukan merupakan jaminan nilai return yang akan diperoleh (calon) Investor, namun hanya merupakan proyeksi.
Hal itu dikarenakan nilai estimasi return yang ditampilkan pada kalkulator investasi website didasarkan pada nilai return historis rata-rata dari masing-masing jenis produk investasi sesuai dengan profil risiko yang dipilih.
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Yantina Debora