Menuju konten utama

Cara Budidaya Vanili untuk Pemula, dari Menanam Hingga Panen

Berikut ini cara budidaya vanili untuk pemula, mulai dari pemilihan lahan, menanam, hingga panen.

Cara Budidaya Vanili untuk Pemula, dari Menanam Hingga Panen
Petani vanili menunjukan hasil fermentasi vanili yang telah jadi di Kecandran, Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (27/1/2023). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU

tirto.id - Cara budidaya vanili tidak terlalu rumit untuk dilakukan oleh para pemula. Budidaya vanili pun bisa dilakukan di lahan sempit.

Vanili merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis dan subtropis. Maka itu, tanaman ini juga mudah tumbuh di wilayah Indonesia.

Di sisi lain, potensi ekonomi budidaya vanili cukup besar. Apalagi vanili termasuk komoditas ekspor dengan pasar di berbagai negara maju.

Harga vanili pun cenderung stabil. Pada 2022 lalu, misalnya, harga vanili kering berada di kisaran Rp1-1,5 juta per kg, mengutip laporan Antara.

Cara Budidaya Vanili untuk Pemula

Dikenal dengan nama latin Vanilla planifolia Andrews, Vanili adalah tanaman yang masuk ke dalam kelas Angiospermae di kingdom Plantae. Vanili memiliki 700 genus serta 20.000 spesies.

Jenis yang memiliki nilai ekonomi, produksi tinggi, dan lebih bermutu ialah Vanilla planifolia. Jenis ini memiliki kadar vanili lebih tinggi dari yang lain.

Mengutip publikasi situs resmi Kementerian Pertanian RI, berikut panduan singkat budidaya vanili untuk pemula:

1. Pemilihan Lahan Tanaman Vanili

Tanaman vanili dapat bertumbuh dengan baik dan sehat pada ketinggian 10 hingga 700 meter di atas permukaan laut. Untuk memaksimalkan penanaman tanaman vanili, pastikan suhu di lokasi budidaya berkisar setidaknya antara 18-23 derajat Celcius. Lahan perlu mendapat pencahayaan, meski sebaiknya tidak terlalu panas.

Budidaya vanili sebaiknya dilakukan di lokasi dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun. Hal ini karena vanili perlu tumbuh di lahan gembur, dan juga lembab.

Syarat tanah yang bisa ditanami vanili yakni harus mengandung banyak humus, strukturnya bagus dan bukan tanah liat, irigasi lancar, serta permukaan lahan gembur. Hal ini karena tanaman vanili memiliki jenis akar yang dangkal.

Sejumlah hasil penelitian merekomendasikan agar pengolahan tanah yang akan ditanami tanaman vanili dilakukan 6 bulan sebelum budidaya. Apabila tanah kering jelang penanaman, berikan pupuk kandang atau kompos dan penyiraman air hingga tekstur lahan gembur serta lembab.

Sebelum penanaman, pembudidaya disarankan menyediakan tanaman pelindung sebagai tempat vanili merambat dan menghindari sinar matahari. Paparan radiasi matahari bisa merusak daun dan batang vanili.

2. Penyiapan Lahan Tanaman Vanili

Penyiapan lahan dilakukan 6 sampai 12 bulan sebelum penanaman benih tanaman vanili, dengan cara membersihkan lahan/tanah dari gulma atau tanaman yang ada setelah dicangkul, kemudian membuat saluran drainase.

Dua pekan setelah itu, menyiapkan batang pohon panjatan dengan jarak 1,5 m x 1,25 m. Setelah pohon panjatan untuk vanili sudah berumur 6-9 bulan dengan ukuran 60x60x40 berjarak 1,5 m x 1,25 m, siapkan lubang tanam benih vanili.

3. Penyiapan Bibit Tanaman Vanili

Bibit vanili saat ini bisa mudah didapatkan di toko-toko tanaman. Bibit vanili juga bisa diperoleh dari biji ataupun stek. Perbedaanya, penyiapan bibit dari biji atau benih memerlukan proses lebih lama.

Untuk menyiapkan bibit dari benih, pilih biji vanili yang tua dan kemudian jemur terlebih dahulu sebelum ditanam. Hanya saja, penyiapan bibit dari benih vanili dapat dibilang agak susah, selain juga butuh waktu lebih lama daripada menggunakan stek.

Jika hendak menyiapkan bibit vanili dari stek melalui pembelian dari toko tanaman, pilih yang kondisinya tidak cacat atau rusak. Ciri utama stek vanili yang mempunyai kelayakan tanam berkualitas adalah panjangnya 30-40 cm.

Sementara itu, apabila ingin membuat sendiri stek vanili, ambil dari batang yang sudah tua dari pohon induk. Tinggi pohon induk sebaiknya sudah mencapai 2-3 meter atau lebih.

Pengambilan stek pertama dilakukan di tanaman induk vanili yang sudah berumur 2 tahun lebih pada awal musim penghujan dengan cara memotong sulur sekitar 1 meter dari permukaan tanah.

4. Penanaman Bibit Vanili dari Benih

Benih tanaman vanili dapat diambil dari pohon induk yang sehat dan tidak mengalami kekurangan unsur hara, bebas serangan hama, serta pertumbuhannya aktif.

Setelah itu, masukkan benih vanili di lubang tanam menggunakan polybag, lalu memberinya pupuk kandang.

Penanaman benih disarankan pada saat awal musim hujan berkisar Oktober hingga November atau disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah yang hendak membudidayakan tanaman vanili.

Penanaman benih dianjurkan setelah tanaman pelindung tumbuh untuk panjatan vanili. Setelah itu dilanjutkan dengan menanam sulur vanili.

5. Penanaman Bibit Vanili dari Stek

Sebelum penanaman, bersihkan bibit vanili dengan tisu atau kain lap. Kemudian masukkan bibit vanili ke dalam baskom berisi air penuh, dan rendam selama 10-15 menit.

Setelah itu keluarkan bibit stek dari air dan lap dengan tisu atau kain kering. Lalu masukkan lagi ujung stek ke dalam air di ember selama 5-7 hari. Campurkan pupuk cair ke dalam air rendaman untuk mendapatkan hasil maksimal.

Jika bagian atas stek yang direndam sudah mengeluarkan daun-daun tunas mengarah ke bagian bawah, berarti proses pembibitan berhasil. Bibit stek pun sudah siap ditanam.

Bibit vanili bisa ditanam di berbagai jenis lahan, termasuk di pekarangan. Untuk menanam di lahan, buatlah guludan dan saluran-saluran air pembuangan, agar tanaman vanili tidak gampang tergenang usai hujan turun.

Langkah berikutnya, buatlah lubang tanam di guludan dengan ukuran secukupnya. Lantas tanam bibit vanili dari stek di lubang tadi dengan menutupnya pakai tanah. Bikin tanah agak padat agar bibit vanili bisa berdiri dengan kokoh.

Tancapkan tiang kayu sebagai penyangga di dekat bibit stek. Ikat bibit stek dengan tiang kayu memakai tali rafia. Saat bibit sudah berkembang, arahkan pertumbuhannya agar merambat secara horizontal.

6. Perawatan Tanaman vanili

Perawatan tanaman vanili perlu dilakukan dengan penyiangan, pembumbunan, penyiraman, serta pemangkasan.

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar akar tanaman vanili. Hal ini agar gulma atau rumput tidak menganggu pertumbuhan vanili.

Sementara itu, untuk pembumbunannya, dilakukan dengan cara menaikkan tanah agar akar-akar tanaman vanili beserta batangnya tetap berada di bawah.

Untuk penyiraman, lakukan rutin agar vanili menghasilkan buah berkualitas. Namun, penyiraman air perlu dilakukan sesuai tingkat kekeringan tanah.

Pastikanlah tanah tidak terlalu kering maupun kelewat basah. Penyiraman bisa dilakukan 1-2 kali sehari. Jika kondisi tanah sudah lembab seperti saat musim hujan, tidak perlu penyiraman.

Berikutnya, pemangkasan bisa dilakukan untuk tujuan pemeliharaan, pemaksmalan produksi, dan peremajaan.

Untuk tujuan pemeliharaan, pangkas ujung dari tanaman vanili yang dilengkungkan sepanjang 15 cm. Sisakan hanya 3 cabang berkualitas paling baik untuk dipelihara.

Adapun pemangkasan dalam rangka memaksimalkan produksi, dilakukan untuk merangsang agar vanili berbunga. Tanaman vanili umumnya mulai berbunga pada umur 24-36 bulan setelah tanam. Hanya saja, sering kali pertumbuhan bunga vanili perlu dipicu dengan pemangkasan.

Untuk keperluan ini, pangkas 2-3 ruas pucuk tanaman vanili saat menjelang musim berbunga (2-4 bulan sebelumnya). Lalu, potong pucuk setelah tanaman berbunga agar pembuahan sempurna.

Pemangkasan peremajaan baru dilakukan setelah panen. Caranya dengan memotong cabang yang sudah berbuah. Hal ini untuk merangsang tunas baru tumbuh dan tanaman remaja kembali.

8. Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) bisa dilakukan dengan cara menggunakan bahan organik, seperti fungisida nabati yang mengandung bahan aktif eugenol dan sitral.

9. Pemupukan Tanaman Vanili

Sebaiknya, pemupukan tanaman vanili memakai bahan organik. Pupuk kandang (dari kotoran sapi atau kambing), dapat berikan dengan takaran 5-10 kg/pohon ketika awal dan akhir musim hujan.

Penggunaan pupuk kimia juga bisa menjadi alternatif. Caranya adalah memberikan pupuk daun per 1-2 minggu sekali. Saat musim hujan pupuk anorganik itu bisa diberikan pada pagi dan sore saat udara cerah. Dosis pupuk daun ialah 8-10 g/liter air, atau tergantung dengan kondisi tanaman.

Pupuk tanah anorganik juga bisa diberikan pada awal dan akhir musim hujan. Saat pemupukan itu, sebar pupuk secara merata di lahan tempat akar vanili tumbuh, dan lantas tutup dengan tanah.

Dosis pupuk tanah di tanaman vanili berusia 2 tahun umumnya 20-40 gram urea, 35-70 gram TSP, dan 40-80 gram KCl per tahun. Jika umur tanaman di atas 2 tahun, dosisnya 40-80 gram urea, 70-140 gram TSP, dan 80-160 gram KCl per tahun.

9. Penyerbukan bunga

Penyerbukan bunga dapat dilakukan saat pagi, berkisar pukul 9 hingga 12, saat bunga mekar serta embun mulai berkurang.

Penyerbukan bunga dilakukan dengan cara menggunakan bambu panjang kecil yang diletakkan di bibir bunga untuk membuka tangkal putik vanili. Langkah ini untuk mendorong pembuahan.

8. Panen

Panen biasanya sudah bisa dilakukan setelah usia tanaman vanili mencapai 2-3 tahun. Pemanenan ini bisa dilakukan setidaknya 1 kali dalam setahun.

Buah vanili yang berbentuk polong bisa dipanen saat berumur 8 hingga 9 bulan. Selain itu, panen tanaman vanili ini dapat dilakukan setelah proses penyerbukan, saat buah yang berwarna hijau sudah mulai memudar serta ujung polong menguning tetapi tidak pecah.

Proses pemetikan buah vanili harus dilakukan secara hati-hati, yaitu dengan menggunakan gunting pangkas. Polong vanili yang dapat dipetik yakni terlihat dari polong vanili yang nampak lebih kering mengkilat, lentur, berdaging, ada warna cokelat kehitamannya, serta mengeluarkan aroma khas.

Manfaat Vanili untuk Kesehatan

Vanili termasuk tanaman yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Mengutip dari Webmd, berikut sejumlah manfaat vanili untuk kesehatan.

1. Memberikan Efek Menenangkan

Sejumlah penelitian menunjukkan vanili memiliki efek menenangkan sebab memiliki tingkat aroma yang lumayan pekat dan alami serta tidak mengganggu indera penciuman.

2. Pengganti Gula

Tanaman vanili diketahui memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang lebih sedikit ketimbang gula. Maka dari itu, vanili dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi pasokan gula dalam tubuh.

Selain itu, penggunaan vanili sebagai pengganti gula ini dipercaya dapat mengurangi kadar glukosa darah yang tinggi serta dapat meningkatkan kesehatan pada jantung.

3. Meredakan Sakit Gigi

Vanili memiliki kandungan alkohol, tapi hanya minim dan tidak mengancam kesehatan. Kandungan alkohol di vanili ini memiliki manfaat dapat meredakan sakit gigi.

4. Kandungan Nutrisi Baik

Vanilli memiliki kandungan nutrisi yang lumayan baik untuk kesehatan, di antaranya yakni kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium.

Baca juga artikel terkait CARA BUDIDAYA atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Addi M Idhom