tirto.id - Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dilakukan di Indonesia. Budidaya tanaman ini sangat menguntungkan karena hasilnya dapat diolah menjadi berbagai hal.
Tanaman jagung (Zea mays) merupakan jenis tanaman pangan penghasil karbohidrat. Tanaman ini memiliki ketinggian bervariasi dari 2 - 2,5 meter. Tangkai batang tanaman jagung memiliki ruas-ruas dengan ukuran 20 cm per ruas. Daun jagung tidak bertangkai tetapi memiliki lebar sekitar 9 cm dan panjang 120 cm.
Jagung merupakan tanaman semusim. Tiap satu siklusnya dari tanam hingga panen berlangsung selama 80-150 hari. Paruh pertama merupakan tahap pertumbuhan vegetatif, lalu paruh kedua adalah tahap pertumbuhan generatif.
Jenis/Varietas Jagung
Berdasarkan karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya, terdapat tujuh kelompok kultivar jagung, yaitu:
1. Indentata (Dent, “gigi-kuda”)
2. Indurata (Flint, “mutiara”)
3. Saccharata (Sweet, “manis”)
4. Everta (Popcorn, “berondong”)
5. Amylacea (Flour corn, “tepung”)
6. Glutinosa (Sticky corn, “ketan”)
7. Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)
Varietas jagung yang dibudidayakan di Indonesia ada bermacam-macam. Varietas tersebut antara lain adalah Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru, Hirida C1, Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro, Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, dan Bogor Composite-2.
Cara Budidaya Jagung
Ada beberapa tahapan dalam budidaya jagung yang harus diperhatikan oleh para petani. Cara budidaya jagung ini dimulai dari tahap pemilihan bibit, penanaman, perawatan, hingga panen:
1. Pemilihan Varietas
Sesuaikan bibit varietas jagung dengan kondisi lahan yang dimiliki lalu perkirakan jumlah bibit yang dibutuhkan dalam lahan tersebut. Usahakan tidak terlalu berlebihan dalam membeli bibit.
2. Pengolahan Lahan
Terdapat beberapa syarat untuk lahan yang bisa ditanami jagung, syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Lahan harus mengandung unsur hara yang banyak dan subur
2. pH yang sesuai untuk menanam jagung adalah 5,6 - 7,7
3. Saat membuat bedengan, tebarkan pupuk organik di sekitar lahan
3. Penanaman Bibit Jagung
Terdapat beberapa langkah dalam penanaman bibit jagung, yaitu:
1. Buat bedengan pada lahan dan berikan jarak antara 100 cm x 40 cm
2. Kedalaman tanam sedalam 3-5 cm
3. Dalam satu lubang isi 2 biji jagung
4. Tutup kembali lubang yang telah diberi bibit lalu siram
4. Pemeliharaan Tanaman Jagung
Terdapat beberapa cara dalam pemeliharaan tanaman jagung yang sedang tumbuh, yaitu:
1. Penyulaman
Penyulaman penting untuk dilakukan dengan benar dan jangan sampai terlambat. Penyulaman hanya dapat dilakukan dalam waktu 1 minggu.
2. Penjarangan
Penjarangan adalah tahap pengendalian tanaman. Proses ini dapat dilakukan saat jagung beruur 1 minggu.
3. Pembubunan
Langkah ini dilakukan dengan penggalian parit antar bedangan agar jagung tidak mudah rebah dan lebih kokoh.
4. Pemupukan dan pengairan
Proses ini berguna untuk menambah unsur hara dan kesuburan tanah pada lahan.
5. Pencegahan hama
Pencegahan hama dapat dilakukan dengan penyiangan untuk membersihkan tanaman dari rumput pengganggu atau tanaman gulma.
6. Pemanenan Jagung
Pemanenan jagung disarankan untuk dilakukan tidak terlalu lama agar hasil yang didapatkan menjadi maksimal. Setelah memanen, dapat dilakukan kegiatan pasca panen seperti pengupasan kulit jagung.
Editor: Iswara N Raditya