tirto.id - Buah melon (Cucumis melo L) merupakan tanaman yang termasuk dalam kategori Cucurbitaceae atau labu-labuan.
Tanaman ini biasanya tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 25°C-30°C dengan curah hujan sekitar 1500-2500 mm/th.
Tempat ideal untuk penanaman melon berada di tinggi sekitar 250-700 meter dpl. Jika lebih rendah dari itu, biasanya akan menghasilkan buah melon yang kecil, sementara jika lebih tinggi dengan suhu yang lebih rendah tanaman melon akan sulit untuk berkembang.
Dilansir dari laman web Dinas Pertanian Provinsi Banten, tanaman melon memiliki berbagai jenis (kultivar), namun hanya 3 kultivar yang populer dibudidayakan. Berikut adalah jenis-jenisnya.
Jenis-Jenis Buah Melon
1. Reticalatus
Jenis melon ini memiliki bentuk bulat dengan kulit berwarna hijau dan tekstur berjalaseperti jaring. Daging buahnya berwarna hijau muda hingga oranye.
2. Inodorus
Jenis melon ini memiliki kulit yang tidak berjala dan berbentuk bulat hingga lonjong. Warna kulitnya kuning hingga kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya hijau, oranye, hingga putih. Daging buahnya tidak beraroma.
3. Cantalupensis
Jenis melon ini memiliki kulit buah yang bergelombang atau berjuring. Daging buahnya berwarna kuning atau oranye. Daging buahnya juga memiliki aroma yang kuat. Buah Blewah termasuk dalam jenis ini.
Terdapat beberapa cara untuk membudidaya tanaman buah melon. Dilansir dari laman web Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, berikut adalah proses budidaya tanaman melon.
Proses Budidaya Tanaman Melon
1. Persiapan lahan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan dan membersihkan lahan dari rumput liar. Kandungan unsur hara dan pH tanah juga harus diperhatikan pada tahap ini. Selanjutnya gemburkan tanah dengan cangkul atau alat lain.
2. Pemberian pupuk dasar
Setelah persiapan lahan selesai, tanah diberi pupuk dasar yang terdiri dari pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk dasar diletakkan di sepanjang bedengan. Perbandingan pupuk organik dan anorganiknya bisa menggunakan rasio 5:3:1.
3. Pemasangan Plastik Mulsa
Setelah tanah diberi pupuk dasar, edengan yang sudah jadi ditutup dengan plastik mulsa untuk mencegah penguapan berlebih dan tumbuhnya gulma/rumput liar.
4. Persiapan bibit melon unggul
Sebelum bisa ditanam, bibit melon unggul direndam terlebih dahulu di dalam air yang dicampur zat pengatur tanaman (ZPT) dan bakterisida + fungisida selama 5 jam.
Setelah itu, benih diletakkan di kain basah selam 1-2 hari sampai berkecambah. Selagi menunggu benih berkecambah, siapkan tanah yang ditaruh dalam polybag kecil lalu siram dengan air. Setelah bibit sudah berakar, tanam pada polybag tersebut.
5. Persiapan ajir
Selagi menunggu bibit yang telah dipindah ke polybag, siapkan ajir pada lahan tanam sepanjang kurang lebih 2 meter sebelum proses penanaman. Ajir berfungsi sebagai penyangga batang dan tempat merambatnya tanaman.
6. Proses penanaman bibit
Bibit yang sudah tumbuh daun sudah siap untuk dipindah ke lahan tanam. Pertama-tama buat lubang tanam pada permukaan plastik muksa dengan jarak antar lubang sekitar 40-50 cm Lalu beri larutan NPK dan Insektisida pada lubang tanam.
Siram bibit di polybag hingga ke akarnya. Tanam bibit melon di lubang tanam tersebut. Setelah itu segera siram tanaman yang baru dipindahkan tadi. Lalu tancapkan ajir agar tidak sampai merusak akar pada tanaman melon yang masih muda.
7. Proses pemupukan
Setelah bibit dipindah, akan dilakukan pemupukan. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara kocor atau semprot.
8. Proses pengairan
Kadar air dan pengairan dilakukan untuk menjaga metabolisme tanaman. Pengairan dilakukan dengan memompa air ke tengah bedengan.
Penyiraman dilakukan setiap sore hingga tanaman berusia 1 minggu selanjutnya penyiraman hanya dilakukkan setiap dua hari sekali. Pastikan salran air berfungsi dengan baik ketika hujan dan jangan biarkan lahan tergenang air dan terlalu basah.
Budidaya tanaman melon ini biasanya siap dipanen setelah 3 bulan. Ciri-ciri melon yang siap panen adalah serta jalan pada kulit buah nampak jelas dan kasar, permukaan sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit tampak hijau kekuningan dan mengeluarkan aroma.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yandri Daniel Damaledo