tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka kesempatan bagi badan usaha penyalur bahan bahan bakar di luar pertamina untuk mensuplai kebutuhan avtur untuk beberapa rute penerbangan.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat bersama komisi V DPR RI, di kompleks parlemen Senaya, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2019).
"Kami akan memberikan kesempatan kepada operator avtur lainnya di beberapa titik. Jadi saya minta menteri bumn memberikan toleransi dan kita putuskan untuk memberikan suplai," ujarnya.
Menurut Budi tersebut diperlukan lantaran mahalnya harga avtur pertamina membuat sejumlah rute penerbangan tutup.
"Soal mahalnya avtur, di Jakarta itu perbedaan 25 persen [dari harga pasar]. Karena ada PPN perbedaan 15 persen. Sedangkan di daerah itu lebih mahal. Maka kami sudah pengundangan wamen BUMN untuk menindaklanjuti itu," imbuhnya.
Menurut Budi, bahan bakar pesawat yang disalurkan Pertamina itu dianggap terlalu mahal dan menambah beban operasional maskapai penerbangan perintis.
Apalagi, beberapa penerbangan beban operasional maskapai perintis juga makin berat lantaran load factor yang rendah pada beberapa rute.
"Kalau tidak [ada toleransi dari BUMN] Kami putuskan. Sehingga tidak terjadi monopoli," tutur Budi.
"Tadi pagi kita rapat dengan stake holder dan penerbangan dan sebagainya, travel dan sebagainya. Juga di Kertajati, kami harapkan avtur lebih baik dengan operator ang lain," pungkasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana