Menuju konten utama

BPS Nilai Pemboikotan Qatar Tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia

Badan Pusat Statistik mengungkapkan pemboikotan sejumlah negara Teluk kepada Qatar tidak berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

BPS Nilai Pemboikotan Qatar Tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Seorang pria berjalan melewati kantor Qatar Airways di Manama, Bahrain, Senin (5/6). ANTARA FOTO/REUTERS/Hamad I Mohammed.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pemboikotan sejumlah negara Teluk kepada Qatar tidak berpengaruh pada perekonomian Indonesia karena totalitas perdagangan dan nilai ekspor-impor Indonesia terhadap Qatar masih cukup rendah.

“Volume perdagangan antara Indonesia dengan Qatar itu relatif kecil. Bahkan kalau kita bicara soal impor Qatar dari negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, apakah akan terganggu? Tidak. Karena menurut hemat kami, perekonomian di sana cukup kuat,” ujar Sairi di Jakarta, Kamis (15/6/2017) siang.

Selain itu, kata dia, Qatar pun tidak terlalu membutuhkan barang-barang impor dari luar negeri dalam jumlah banyak karena jumlah penduduknya yang tidak lebih dari 2,5 juta jiwa.

“Beda halnya kalau penduduk Qatar itu sampai atau lebih dari 100 juta jiwa. Barangkali akan cepat sekali pengaruhnya,” kata Sairi.

Sairi menilai Qatar tetap mampu mencari substitusi (penggantian) dari produk-produk yang berpotensi diboikot, untuk kemudian digantikan dengan produk-produk serupa dari negara lain.

“Kalau sekadar diboikot, pada bulan-bulan tertentu mungkin memang akan terjadi semacam shock sesaat. Tapi sebenarnya perekonomian Qatar ini kan kuat sekali, karena hidup salah satunya dari sektor pariwisata. Apakah dengan pemboikotan ini pariwisatanya akan terganggu? Belum tentu, bahkan kemungkinan tidak banyak pengaruhnya,” jelas Sairi.

“Perdagangan dan ekspor mereka [Qatar] rupanya juga tidak akan terpengaruh karena investasi Qatar tidak terganggu dengan hal itu. Ketidakcemasan itu dikarenakan negara-negara yang berkaitan dengan investasi di Qatar adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Itu yang paling dominan,” tambah Sairi.

Meski demikian, menurut Sairi, apabila suhu perpolitikan di daratan Timur Tengah itu kian memanas, maka dampak yang signifikan tetap bisa terjadi bagi perekonomian Indonesia.

“Pengaruh pasti ada, tapi yang pengaruhnya ke perekonomian Indonesia sampai sejauh ini belum ada. Kecuali kalau terjadi hal yang lebih buruk, seperti perang. Sementara kalau masih sebatas sekarang ini, belum ada pengaruh yang berarti,” kata Sairi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita juga sempat mengatakan bahwa aksi pemboikotan terhadap Qatar tidak terlalu mempengaruhi perdagangan ekspor-impor Indonesia. “Rasanya nggak. Belum tahu, saya belum cek. Karena (volume perdagangannya) nggak banyak,” ujar Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (7/6) lalu.

Sementara saat ditanya perihal peluang kerja sama ekspor 35 produk asal Indonesia ke Qatar, Enggartiasto tidak mau berkomentar banyak. “Untuk itu kita lihat perkembangannya, kita monitor, dan kita akan mengikuti bagaimana perkembangannya, dari Bu Menteri Luar Negeri,” ucap Enggartiasto.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN DIPLOMATIK QATAR atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto