Menuju konten utama

BPS: Neraca Dagang RI Surplus 3,51 Miliar Dolar AS per November

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2021 capai 209,16 miliar dolar AS atau naik 42,62 persen dibanding 2020.

BPS: Neraca Dagang RI Surplus 3,51 Miliar Dolar AS per November
Suasana aktivitas bongkar muatan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia November 2021 mengalami surplus 3,51 miliar dolar AS terutama berasal dari sektor nonmigas 5,20 miliar dolar AS. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit 1,69 miliar dolar AS.

Kepala BPS Margo Yuwono merinci, nilai ekspor Indonesia November 2021 mencapai 22,84 miliar dolar AS atau naik 3,69 persen dibanding ekspor Oktober 2021. Dibanding November 2020 nilai ekspor naik sebesar 49,70 persen.

Ekspor nonmigas November 2021 mencapai 21,51 miliar dolar AS, naik 2,40 persen dibanding Oktober 2021, dan naik 48,38 persen dibanding ekspor nonmigas November 2020.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2021 mencapai 209,16 miliar dolar AS atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai 197,98 miliar dolar AS atau naik 42 persen,” kata Margo, Rabu (15/12/2021).

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2021 terhadap Oktober 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar 211,3 juta dolar AS atau 5,39 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 811,4 juta dolar AS, 24,17 persen.

Sektor ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2021 naik 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 4,03 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 94,28 persen.

Ekspor nonmigas November 2021 terbesar adalah ke Cina yaitu 5,41 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,54 miliar dolar AS dan Jepang 1,64 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,61 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa yaitu 27 negara masing-masing sebesar 4,14 miliar dolar AS dan 1,80 miliar dolar AS.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 30,71 miliar dolar AS atau 14,68 persen, diikuti Kalimantan Timur 22,00 miliar dolar AS atau 10,52 persen dan Jawa Timur 21,06 miliar dolar AS atau 10,07 persen.

“Ada pula nilai impor Indonesia November 2021 mencapai 19,33 miliar dolar AS, naik 18,62 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 52,62 persen dibandingkan November 2020," terang dia.

Kemudian impor migas November 2021 senilai 3,03 miliar dolar AS, naik 59,37 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 178,79 persen dibandingkan November 2020.

Impor nonmigas November 2021 senilai 16,30 miliar dolar AS, naik 13,25 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 40,79 persen dibandingkan November 2020.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar November 2021 dibandingkan Oktober 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya 425,5 juta dolar AS atau 25,61 persen. Sedangkan penurunan terbesar adalah serealia 127,9 juta dolar AS atau 26,78 persen.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2021 adalah Cina 49,50 miliar dolar AS atau 32,42 persen, Jepang 13,27 miliar dolar AS atau 8,69 persen, dan Thailand 8,20 miliar dolar AS atau 5,37 persen.

Impor nonmigas dari ASEAN 26,36 miliar dolar atau 17,27 persen dan Uni Eropa 9,65 miliar dolar AS atau 6,32 persen.

Baca juga artikel terkait NERACA DAGANG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz