Menuju konten utama

BNPB Terus Lakukan Verifikasi Data Rumah Rusak akibat Gempa Lombok

BNP terus melakukan verifikasi data rumah rusak akibat gempa lombok. Data ini digunakan sebagai dasar pemberian dana stimulan pembangunan rumah para korban.

BNPB Terus Lakukan Verifikasi Data Rumah Rusak akibat Gempa Lombok
Warga korban gempa membangun rangka rumah hunian sementara mereka di Dusun Kekait, Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu (29/8/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/pd/18

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan verifikasi data rumah rusak akibat gempa bumi di Lombok dan sekitarnya rampung pada akhir September 2018.

Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (3/9/2018) menyampaikan, verifikasi data rumah rusak masih terus dilanjutkan sesuai arahan Presiden.

"Meskipun belum semua mendapatkan dana stimulan, masyarakat sudah bersemangat membangun Nusa Tenggara Barat kembali," kata Willem.

Willem mengatakan pemerintah sudah memberikan dana stimulan tahap pertama untuk 5.293 rumah rusak. Rumah rusak yang telah diverifikasi dan disahkan melalui surat keputusan bupati langsung mendapat bantuan dalam bentuk dana tabungan.

Bantuan diutamakan untuk rumah yang rusak berat sebesar Rp50 juta per rumah, bukan untuk setiap kepala keluarga.

Sementara itu, perbaikan dan pembangunan kembali yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain pembangunan jalan dan jembatan serta pembersihan longsoran.

Dari 12 jembatan yang diperbaiki, 10 jembatan sudah selesai yaitu di Kali Padet, Panggung, Lokok Koangan, Sapit II, Embar-Embar, Sokong A, Lempenge I, Luk I, Sidutan dan Segundi.

Dari 972 fasilitas umum yang dilaporkan rusak, 291 telah terverifikasi dan 56 sedang dikerjakan perbaikannya. Rumah rusak yang telah terverifikasi terdiri atas 11.392 rusak ringan, 3.556 rusak sedang dan 17.769 rusak berat.

Perbaikan fasilitas umum ditargetkan selesai pada akhir 2019. Untuk menjamin agar kegiatan masyarakat berjalan normal kembali, dibangun bangunan darurat untuk rumah sakit atau puskesmas, sekolah, pasar dan masjid atau mushola.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Agung DH