Menuju konten utama

BNPB: Pandemi COVID-19 akan Jadi Topik Utama GPDRR 2022 di Bali

Indonesia akan menjadi tuan rumah acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022 dengan topik pandemi COVID-19.

BNPB: Pandemi COVID-19 akan Jadi Topik Utama GPDRR 2022 di Bali
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengikuti rapat bersama Komisi VIII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

tirto.id - Indonesia akan menjadi tuan rumah acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022. Pertemuan yang digelar di Bali itu direncanakan juga akan membahas pandemi COVID-19.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengatakan, pihak PBB menawarkan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah GPDRR yang direncanakan 23-28 Mei 2022. Acara ini memerlukan 1 hari persiapan, 3 hari konferensi dan 1 hari kunjungan lapangan.

Pemerintah pun sepakat menjadi tuan rumah dan memutuskan untuk menyelenggarakan GPDRR 2022 di Nusa Dua, Bali dengan nilai kegiatan mencapai 5,9 juta dolar AS.

Doni tidak memungkiri sejumlah isu kebencanaan akan dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk pandemi COVID-19. Sebab, kata Doni, pandemi masuk sebagai kategori bencana non-alam di dunia.

"Nanti tim panitia akan berkoordinasi dengan pihak UN untuk membahas studi kasus negara mana yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan sehingga memberikan suatu keberhasilan dalam kendalikan wabah COVID-19 ini," kata Doni dalam konferensi pers usai ratas, Kamis (15/10/2020).

Selain membahas COVID-19, tiga isu kebencanaan lain juga akan menjadi pembahasan. Pertama, klaster bencana alam geologi dan vulkanologi seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Kemudian ancaman hidrometeorologi yang sifatnya kering seperti kebakaran hutan dan lahan. Ia mencontohkan seperti kasus kebakaran hutan dan lahan pada 2015 dan 2019.

Lalu kasus hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, air puting beliung dan abrasi. Dalam kasus banjir, Doni menyinggung soal penanganan La Nina dan kecepatan tim SAR dalam menangani banjir di Garut.

"Dari data yang kami terima, rumah yang rusak mencapai ratusan. Baik rusak berat atau rusak sedang dan ringan. Tetapi yang membuat kami merasa senang, walau ini adalah tragedi, tidak ada korban jiwa," kata Doni.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pun menuturkan, pertemuan GPDRR akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah Indonesia untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menangani bencana baik bencana alam dan non-alam. Pemerintah berencana menunjukkan pula secara langsung dalam menangani bencana di lapangan.

"Tentu saja kalau nanti kita tunjukkan praktik baik dalam penanganan kebencanaan, tempatnya tidak terlalu jauh dari Lombok, NTB, sehingga tak terlalu sulit mengajak peserta pertemuan untuk meninjau langsung di lapangan," kata Muhadjir usai rapat secara daring, Kamis.

Pemerintah juga akan memanfaatkan momentum ini untuk pemulihan ekonomi Indonesia dari COVID-19. Oleh karena itu, pemerintah berencana menggelar acara di Bali untuk memulihkan sektor pariwisata.

"Kita harapkan nanti saat hal itu dilakukan, era pandemi COVID-19 sudah masuk akhir, dan kita mulai bergerak cepat untuk memulihkan kondisi ekonomi khususnya di sektor pariwisata. Karenanya kita memilih Bali dan mereka akan diarahkan untuk mengikuti kegiatan wisata," kata Muhadjir.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri