Menuju konten utama

BMKG Prediksi Musim Hujan Mulai November 2019

Puncak musim hujan di Yogyakarta akan terjadi pada Januari dan Februari mendatang.

BMKG Prediksi Musim Hujan Mulai November 2019
Prakiraan cuaca hujan dan berawan. FOTO/istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan musim hujan yang terjadi di Indonesia akan mundur dari biasanya.

Jika biasanya musim hujan dimulai pada awal Oktober, tahun ini musim hujan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru akan terjadi di akhir Oktober dan awal November.

Sedangkan puncak musim hujan menurut Reni akan terjadi pada bulan Januari dan Februari mendatang.

“Awal musim hujan rata-rata November, paling awal itu kalau di DIY mulai hujan akhir Oktober. Itu terjadi di wilayah Sleman bagian Barat dan Kulonprogo bagian Utara,” ujar Reni.

Reni mengatakan penyebab mundurnya musim hujan ini karena angin timuran atau angin Monsun Australia masih kuat bertiup.

“Ini karena angin Monsun Australia masih kuat bertiup dan suhu permukaan laut di sekitar Jawa masih dingin jadi awan hujan masih sulit terbentuk dan musim hujan jadi mundur,” kata Reni.

Untuk itu Reni mengimbau masyakarat agar lebih menghemat air karena sudah banyak sumber air termasuk sumur milik warga yang mulai kering.

Reni juga mengimbau agar petani lebih bijak dalam menentukan musim tanan agar tidak terjadi gagal panen.

“Petani sebaiknya lebih bijak untuk menentukan masa tanam, kalau biasanya mulai tanam itu Oktober sekarang mungkin mundur jadi Novenber,” kata Reni.

Reni juga mengatakan suhu atau cuaca panas yang terjadi saat ini menurutnya masih akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Hal ini terjadi karena matahari saat ini masih ada di atas Pulau Jawa meskipun posisinya sudah bergeser ke arah selatan.

Sehingga ada baiknya jika Anda akan bepergian atau beraktifitas di luar ruangan agar menggunakan sunscreen dan pakaian tertutup.

Selain itu minumlah banyak air putih untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Sebab dehidrasi berat bisa menyebabkan Anda kehilangan konsentrasi.

Baca juga artikel terkait BMKG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH