Menuju konten utama
Info BMKG Hari Ini

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan, Kebakaran & Gelombang Tinggi

Daftar daerah atau perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi hingga 6 meter menurut BMKG.

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan, Kebakaran & Gelombang Tinggi
Ilustrasi Hujan Buatan. foto/istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat, kebakaran, hingga gelombang tinggi pada Rabu.

Di Provinsi Aceh, BMKG meminta warga untuk mewaspadai hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, di Kalimantan Utara waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang antara sore dan malam hari.

Papua berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bonggo, Tolikara, dan Mimika pada malam hingga dini hari.

Sumatera Barat pun berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir pada siang hingga sore hari, di Kalimantan Barat waspadai peningkatan suhu udara dan penurunan kelembaban udara, yang memicu potensi mudahnya kebakaran. Guna mengetahui informasi soal prakiraan cuaca di daerah lain Anda dapat mengakses tautan berikut. Prakiraan cuaca di beberapa daerah menurut BMKG.

Melansir laman Antara, Demikian juga pada Kalimantan Selatan untuk waspada potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Tabalong, dan sekitarnya. Selain itu, masyarakat Nusa Tenggara Timur diminta mewaspadai potensi kebakaran lahan.

Waspada gelombang tinggi

Menurut BMKG melalui keterangan tertulisnya peringatan dini gelombang tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28 - 29 Juli 2021.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 5 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan selatan Banten.

Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan timur Pulau Simeulue, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Rotte - Kupang, Laut Sawu bagian utara, Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan timur Bintan - Kepulauan Lingga, perairan utara Pulau Bangka, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru - Balikpapan, perairan Samarinda - Bontang, Selat Makassar, perairan Kalimantan Utara, Selat Lombok bagian utara, perairan barat Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian timur, perairan Baubau - Kepulauan Wakatobi, perairan Manui - Kendari bagian timur, perairan selatan Kepulauan Banggai - Kepulauan Sula, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, Laut Halmahera, perairan selatan Pulau Buru - Pulau Seram, Laut Seram bagian timur, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei - Kepulauan Aru, perairan Fakfak - Amamapare, Laut Arafuru, Samudra Pasifik utara Halmahera.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya diantaranya adalah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan barat Pulau Enggano - Lampung, Samudra Hindia barat Aceh - Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Selat Bali - Lombok bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa Barat - NTB.

Lalu gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Enggano - Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa - NTB.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Baca juga artikel terkait INFO BMKG HARI INI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Addi M Idhom