Menuju konten utama

BMKG Imbau Masyarakat Tenang & Waspada Pasca Gempa di Sukabumi

BMKG mengimbau kepada masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat untuk tetap waspada potensi gempa susulan pasca gempa yang mengguncang jelang tahun baru 2024.

BMKG Imbau Masyarakat Tenang & Waspada Pasca Gempa di Sukabumi
Ilustrasi Gempa. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat untuk tetap waspada potensi gempa susulan pasca gempa yang mengguncang kawasan tersebut jelang tahun baru 2024. Tidak hanya itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, meminta masyarakat waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.

"Rekomendasinya adalah masyarakat diimbau tetap tenang tetapi waspada karena gempa susulan masih mungkin akan terjadi," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip dari Antara, Senin (1/1/2024).

Daryono meminta masyarakat tetap waspada gempa susulan yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan dan diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktur sudah rusak. Warga boleh kembali ke rumah masing-masing asalkan bangunan tersebut masih masih utuh dan tidak mengalami gangguan struktur, namun harus tetap waspada.

"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG," kata Daryono.

Untuk diketahui, terjadi tiga kali gempa bumi di Sumedang, yakni berkekuatan 4.1 magnitudo pada pukul 14.35 WIB, 3.4 magnitudo pada pukul 15.38 WIB dan 4,8 magnitudo pada pukul 20.34 WIB.

Hasil rekaman data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang pertama dengan kekuatan M 4.1 berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua berkekuatan M 3.4 pada kedalaman 6 kilometer berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT, dan yang ketiga (main shoke) atau M 4.8 berdekatan dengan pusat gempa bumi sebelumnya yakni di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai.

Baca juga artikel terkait GEMPA SUKABUMI HARI INI

tirto.id - Flash news
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin