tirto.id - Masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai informasi yang beredar terkait gempa susulan berskala besar usai gempa Banten pada Selasa (23/1/2018). Karenanya, BMKG meminta masyarakat untuk memperoleh informasi resmi terkait gempa bumi agar tidak terjadi keresahan.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi gempa bumi dan tsunami 24 jam," kata Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Antara.
Imbauan BMKG kepada masyarakat itu terkait informasi yang beredar mengenai akan terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5 SR antara pukul 22.30 – 23.59 di wilayah provinsi Banten dan sekitarnya pada Selasa. Sebelumnya di hari yang sama, gempa bumi melanda Lebak Banten sebesar 6,4 SR sekitar pukul 13.34 WIB.
BMKG menegaskan informasi gempa bumi susulan merupakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau bohong (hoax).
"Berita itu tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan, serta menyebarluaskan informasi tersebut," sebut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Teguh Rahayu melalui rilis persnya.
Pihak BMKG memastikan sejauh ini belum ada teknologi yang mampu memprediksikan secara tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.
“Kekuatan gempa bumi susulan di wilayah Provinsi Banten dan sekitarnya sudah mengalami penurunan,” kata Teguh menambahkan.
Dari sekian isu terkait gempa bumi, jelas Teguh, tidak ada satu pun yang terbukti. “Oleh karenanya, isu terkait gempa bumi dan tsunami tidak perlu dihiraukan,” paparnya.
Masyarakat dapat memperoleh informasi lengkap dan terbaru tentang gempa bumi melalui pusat penerangan 021-6546316, situs resmi http://www.bmkg.go.id, twitter @infobmkg, aplikasi iOS dan android "Info BMKG" atau menghubungi kantor BMKG terdekat.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari