Menuju konten utama

Bermodal 2 Kursi, PAN Yakin Bisa Kalahkan Ahok

PAN optimistis dapat mengusung kandidat yang bisa mengalahkan pasangan petahana Ahok-Djarot di Pilkada DKI. PAN juga menghimbau agar tidak ada isu SARA pada gelaran pilkada serentak 2017 mendatang.

Bermodal 2 Kursi, PAN Yakin Bisa Kalahkan Ahok
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kiri). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Partai Amanat Nasional (PAN) hanya memiliki dua (2) kursi di DPRD DKI Jakarta, namun tidak membuat partai berlambang matahari tersebut pesimistis. Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan bahkan yakin kandidat yang akan diusungnya bisa mengalahkan calon pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Seperti diketahui, pasangan Ahok-Djarot didukung oleh PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem. Keempat partai pendukung calon petahana ini memiliki 52 dari 106 kursi di DPRD DKI Jakarta. Artinya, pasangan Ahok-Djarot mendapat dukungan parlemen hampir 50 persen. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan langkah PAN.

Menurut Zulkifli, PAN akan mengumumkan kandidat calon gubernur DKI Jakarta pada Kamis (22/9/2016) besok. “Tunggu besok kabarnya, namanya," ujarnya di Bandar Lampung, seperti dikutip Antara, Rabu.

Namun, pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR itu enggan menyebutkan identitas kandidat yang akan diusung partainya. Ia hanya mengatakan, sosok tersebut setara dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan nama Ahok.

"Kita menyiapkan kandidat yang setara dan mudah-mudahan akan mengalahkan Pak Ahok," ujarnya.

Zulkifli juga tidak mau membocorkan apakah kandidat tersebut berasal dari kalangan politik, birokrasi maupun memberi petunjuk apakah nama tersebut sudah beredar luas sebelumnya.

"Nama yang tidak pernah diduga-duga. Begitu Anda baca besok, terkejut. Itu lah yang akan mengalahkan Pak Ahok."

Tak Boleh Ada Isu SARA

PAN tak hanya optimistis dapat mengusung calon yang dapat mengalahkan pasangan Ahok-Djarot. Zulkifli Hasan juga menegaskan, isu yang mengandung SARA (suku, agama, ras, kepercayaan dan antargolongan) tidak boleh ada di Pilkada DKI 2017 mendatang.

"Tidak boleh ada isu SARA! Kuno! Tidak boleh terjadi, itu kuno," tegasnya.

Ia menilai ada kemunduran bila isu berbau SARA masih digulirkan menjelang pemilihan kepala daerah tahun depan. Zulkifli menilai, isu seperti itu tidak lagi mempan dan ketinggalan zaman bila masih digunakan.

Ia berharap agar kandidat beradu gagasan serta konsep yang terbaik untuk Jakarta. Karena itu, ia berharap semua yang terlibat dalam pilkada serentak, termasuk KPU dan panitia pengawas pemilu adil agar pertandingan menuju DKI 1 dapat berlangsung secara jujur dan adil.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz