tirto.id - Teramati adanya 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter dari Gunung Merapi ke arah Barat Daya pada periode pengamatan Jumat (19/2/2021) pukul 00:00-06:00 WIB menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
BPPTKG juga mengatakan bahwa pagi ini Gunung Merapi terlihat mengeluarkan asap sulfatara berwarna putih, intensitas tebal, dan tinggi kurang lebih 400 meter di atas puncak. Emisi asap sulfatara merupakan kejadian yang biasa terjadi di gunung api aktif. Menurut BPPTKG, asap berwarna putih ini menunjukkan bahwa komposisi gas yang dominan adalah uap air.
Melalui rekaman seismograf pada 18 Februari 2021 tercatat:
118 kali gempa Guguran
5 kali gempa Hembusan
4 kali gempa Hybrid/Fase Banyak
Berikut laporan aktivitas Gunung Merapi menurut BPPTKG
Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini Terkini
Periode pengamatan
19-02-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 72-91 %, dan tekanan udara 871-916 mmHg.
Visual
● Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
● Teramati 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 24, Amplitudo : 4-38 mm, Durasi : 11-97 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 30 mm, Durasi : 32 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 3, Amplitudo : 3 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, Durasi : 6-8 detik)
Rekomendasi terkini BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH