tirto.id - Kemenangan Indonesia atas Vietnam dengan skor 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (3/12/2016) membuat tim asuhan Alfred Riedel membuka peluang lolos ke Final Piala AFF 2016.
Sebagaimana diketahui babak semi-final dan final di Piala AFF 2016 menerapkan sistem agregat dengan gol tandang (away goal). Dengan sistem seperti ini peluang Indonesia lolos ke babak final masih terbuka karena unggul agregat 2-1. Sementara Vietnam punya peluang dengan sebiji gol hasil pertandingan di Pakasari, Sabtu lalu.
Apabila kedua kesebelasan memiliki jumlah gol yang sama dalam dua leg, maka pemenang ditentukan berdasarkan tim yang lebih banyak mencetak gol tandang.
Jika hasilnya masih juga sama, maka pertandingan semi-final leg kedua dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2x15 menit. Ketika perpanjangan waktu kesebelasan tamu (Indonesia) berhasil mencetak gol, maka gol itu dihitung sebagai gol tandang sehingga berhak lolos ke final.
Tetapi bila agregat skor sama, termasuk gol tandang yang dicetak sampai perpanjangan waktu berakhir, pemenang akan ditentukan lewat babak adu penalti.
Namun saat jumpa pers, Selasa (6/12) pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl dan juga pelatih timnas Vietnam Nguyen Huu Thang sama-sama tak menginginkan terjadinya skenario terakhir tersebut.
"Saya tidak berharap pertandingan berakhir adu penalti." kata Riedl seperti dikutip dari aseanfootball.org.
"Itu rasanya tidak adil," tambah Riedl.
Huu Thang juga merasakan hal serupa."Ya, saya sepakat untuk tidak adu penalti. Sekitar 20 tahun yang lalu, saya murid [Riedl] dan besok saya akan beradu taktik dengannya lagi setelah pertandingan di Bogor," kata mantan kapten timnas Vietnam ini.
Untuk bisa mengunci tiket ke Final AFF, pada pertandingan di My Dinh Stadium, Hanoi, 7 Desember mendatang, Indonesia harus menang minimal 1-0 selama 2x45 menit. Namun jika imbang 0-0 pun Indonesia sudah dipastikan lolos ke final Piala AFF untuk kelima kalinya.
Namun harapan Indonesia akan musnag bila pada pertandingan besok malam kalah 0-1 dari Vietnam atau kalah dengan selisih skor lebih dari satu gol. Tiket ke final itu otomatis akan hangus.
Karena itu pertandingan semifinal leg kedua nanti akan menjadi tantangan bagi Riedl untuk meramu strategi yang tepat agar bisa mempertahankan agregat.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH