Menuju konten utama

Bentuk-Bentuk Penelitian Etnografi dan Metode Pengumpulan Datanya

Etnografi bertujuan untuk menemukan esensi dan kompleksitas budaya yang dapat menggambarkan sebuah komunitas.

Bentuk-Bentuk Penelitian Etnografi dan Metode Pengumpulan Datanya
Ilustrasi penelitian. FOTO/iStock Photo

tirto.id - Secara epistemologi, etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti suku dan graphein yang berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya, etnografi berarti ilmu yang menulis tentang suku atau kelompok budaya tertentu.

Etnografi bertujuan untuk menemukan esensi dan kompleksitas budaya yang dapat menggambarkan sebuah komunitas. Budaya yang dimaksud adalah sikap, pengetahuan, nilai, dan keyakinan yang membentuk individu dalam kelompok.

Sementara, penelitian etnografi adalah jenis penelitian yang mengkaji pola budaya dan perspektif partisipan dalam latar alamiah. Penelitian etnografi adalah salah satu jenis metode penlitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan deskriptif dalam bentuk narasi, cerita detail, dan ungkapan informan.

Bentuk-Bentuk Penelitian Etnografi

John W. Creswell, seorang akademisi Amerika yang dikenal karena karyanya dalam penelitian metode campuran, mengatakan ada dua bentuk penelitian etnografi paling populer, di antaranya:

1. Etnografi Realis

Etnografi realis adalah upaya peneliti untuk menggambarkan situasi budaya secara objektif. Laporan yang ditulis sesuai dengan apa yang diamati dan didengar dari informan tanpa dipengaruhi oleh bias pribadi, penilaian subjektif, ataupun tujuan politik peneliti.

Dalam menulis laporan, peneliti menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu yang menyajikan fakta sosial. Biasanya, sejumlah aspek budaya yang dijabarkan dalam etnografi realis adalah kehidupan keluarga; pekerjaan; pola komunikasi; jaringan, status, dan peran sosial.

2. Etnografi Kritis

Etnografi kritis adalah bentuk etnografi yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok yang terpinggirkan dalam masyarakat.

Dalam bentuk ini, peneliti bersikap tidak netral dan ikut memposisikan diri dalam penulisan laporan penelitian. Peneliti juga bersikap bias dengan membela kelompok marjinal. Tujuannya adalah untuk dapat mendorong adanya perubahan agar tidak ada lagi kelompok yang terpinggirkan.

Umumnya, topik yang diangkat dalam etnografi kritis meliputi isu tentang kekuasaan, pemberdayaan, ketimpangan, ketidakadilan, dominasi, represi, hegemoni, dan korban kejahatan.

Metode Pengumpulan Data Penelitian Etnografi

Dalam Modul Pembelajaran Antropologi SMA Kelas XI (2017), metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam etnografi adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah tindakan proses pengamatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan alat inderanya. Objek yang dijadikan sebagai observasi adalah aktivitas, interaksi, dan percakapan subjek yang diamati.

Terdapat empat macam metode observasi, yaitu:

  • Pengamatan biasa; pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tanpa terlibat secara langsung dengan subjek penelitian.
  • Pengamatan terkendali; sama dengan pengamatan biasa tapi peneliti telah memilih calon-calon informan sebelum melakukan pengamatan.
  • Pengamatan terlibat; peneliti terlibat secara langsung dengan masyarakat yang akan diteliti.
  • Pengamatan penuh; kondisi ketika peneliti sudah menjadi bagian dalam masyarakat yang diteliti.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan narasumber. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci dan mendalam.

Dalam penelitian etnografi, wawancara berfungsi untuk mendapatkan gambaran akan sebuah isu dari sudut pandang narasumber sehingga peneliti dapat memahami perspektif, pengalaman, dan kehidupan narasumber.

Data-data yang diperoleh dari observasi maupun wawancara tersebut kemudian dianalisis melalui proses pengolahan data kualitatif dengan langkah-langkah berikut:

a. Reduksi data, yaitu langkah perangkuman dan penyeleksian data didasarkan pada fokus kategori atau pokok permasalahan tertentu yang telah ditetapkan dan dirumuskan sebelumnya.

b. Penyajian data, yang mana setelah reduksi data, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun atau menyajikan ke dalam matriks-matriks sesuai dengan keadaan data.

Misalnya, data dimasukkan ke dalam matriks kronologis yang menunjukkan urutan waktu suatu kejadian atau data dimasukkan ke dalam matriks yang menggambarkan hubungan antara faktor atau komponen dalam suatu peristiwa atau kejadian.

Baca juga artikel terkait METODE PENELITIAN atau tulisan lainnya dari Fatimatuzzahro

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Fatimatuzzahro
Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Maria Ulfa