Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Netanyahu Berniat Bunuh Muslim Dengan Vaksin COVID-19?

Sebuah video dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan bahwa Ia akan menggunakan vaksin untuk membunuh Muslim.

Benarkah Netanyahu Berniat Bunuh Muslim Dengan Vaksin COVID-19?
Header Periksa Fakta IFCN. tirto.id/Quita

tirto.id - Konflik antara Israel dan Palestina mulai mereda, tapi tidak sepenuhnya. Seperti diberitakan Reuters, pada 21 Mei 2021, terjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa. Ini terjadi tak lama setelah Israel dan Hamas mengumumkan persetujuan untuk gencatan senjata setelah 11 hari pertempuran antara kedua belah pihak yang menewaskan setidaknya 243 orang, termasuk di antaranya lebih dari 100 orang anak-anak, menurut BBC Indonesia.

Sementara itu, misinformasi terkait konflik Israel dan Palestina masih menjamur. Misalnya, Tim riset Tirto baru-baru ini menemukan sebuah video hoax yang menyatakan bahwa ada pihak Palestina yang memalsukan laporan korban jiwa akibat serangan Israel. Video itu nyatanya merupakan video tahun 2020 yang berlokasi di Yordania.

Memang, saat ini warganet terbelah menjadi dua kubu, ada yang mendukung Israel dan ada pula yang mendukung Palestina. Namun terkadang, pembelaan itu disertai dengan unggahan foto atau video lama yang dikaitkan dengan konflik yang kini tengah terjadi. Bumbu-bumbu tambahan penyebar ketakutan juga kerap diselipkan dalam unggahan-unggahan seperti ini.

Pada 11 Mei 2021 lalu, sebuah akun Facebook bernama 'Pongky Kusnadi' mengunggah video dan sebuah tangkapan layar percakapan WhatsApp yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memaparkan rencananya untuk membunuh kaum Muslim dengan peluru, rudal, dan vaksin. Video itu sendiri menunjukkan Netanyahu menunjukkan rudal kecil bertuliskan “arrowhead” atau berarti mata panah.

Dalam video berdurasi 44 detik tersebut, Netanyahu juga mengatakan beberapa hal dalam Bahasa Ibrani. Pada satu bagian, ia bercerita sembari menunjuk-nunjuk jarum suntik.

Kedua barang yang ia tunjukkan tersebut, baik miniatur rudal maupun jarum suntik, tersimpan dalam kotak kaca transparan.

Pongky Kusnadi juga menambahkan catatan pada unggahan videonya, yang bunyinya adalah "Bismillahirrahmanirrahim... Yang waras pasti cerdas. Ini pernyataan presiden netanyahu Israel laknatullah .. Bahwa negara Israel trakhir membunuh umat islam dengan cara di vaksin. ? ... Yang sudah di vaksin hati2 dan waspada... ”.

Periksa Fakta Benarkah Israel Akan Bunuh Muslim Dengan Vaksin

Periksa Fakta Benarkah Israel Akan Bunuh Muslim Dengan Vaksin. Facebook/Pongky Kusnadi

Unggahan seperti ini tidak hanya ditemukan pada Facebook Pongky saja, melainkan juga di sini, di sini, dan di sini. Video dengan narasi serupa juga tersebar di situs berbagi video, YouTube. Seperti di sini dan di sini.

Perlu diketahui bahwa video yang menunjukkan Netanyahu ini tidak banyak mendulang likes maupun komentar dari pengguna lainnya. Video-video dengan link yang kami tampilkan di atas pun tidak viral. Namun, video yang sama tetap ditemukan dan disebarkan di Facebook maupun Youtube.

Lalu, apa yang sebenarnya berusaha disampaikan Netanyahu dalam video tersebut?

Penelusuran Fakta

Tim riset Tirto menggunakan layanan reverse image search InVID untuk menelusuri asal mula video Netanyahu tersebut. Lewat pencarian gambar dari salah satu key frame (potongan video), penelusuran mengarahkan kami pada sebuah artikel di situs Nash-israel.com. Artikel tersebut berjudul “Netanyahu: 'I show this to every foreign guest' (video)”, yang artinya kurang lebih adalah "Netanyahu: Saya menunjukkan ini pada setiap tamu asing." Artikel yang aslinya berbahasa Rusia ini dipublikasikan pada 19 Januari 2021. Kami menerjemahkannya ke dalam Bahasa Inggris melalui Google Translate.

Seperti ditulis oleh Nash-israel, “Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mulai menjalankan saluran Telegram berbahasa Rusia.” Dengan demikian, video-video Netanyahu yang berbahasa Ibrani kini dapat disaksikan dengan subtitle berbahasa Rusia.

Salah satu video yang ditampilkan di laman artikel tersebut adalah video Netanyahu yang menunjukkan koleksi yang biasa ia tunjukkan pada tamu dari negara-negara lain. Dalam video yang berdurasi 44 detik tersebut, Netanyahu menunjukkan replika dari rudal Romawi, meski sudah lama tak ada orang Romawi di tanah kami, tuturnya.

Penelusuran lainnya lewat reverse image search membawa kami pada situs News.obozrevatel.com. Situs tersebut memuat artikel dengan judul “Netanyahu showed the syringe with which he was vaccinated against coronavirus”, yang artinya Netanyahu menunjukkan jarum suntik yang digunakan untuk memvaksin dirinya agar terlindung dari virus Corona. Artikel yang juga ditulis dalam Bahasa Rusia tersebut dipublikasikan pada 23 Januari 2021 dan menunjukkan video berdurasi 44 detik yang tengah kita bicarakan. Kami menerjemahkan artikel tersebut ke dalam Bahasa Inggris.

Artikel lainnya yang kami temukan berasal dari koran asal Israel, Haaretz.com. Artikel tersebut menunjukkan bahwa Netanyahu memang menunjukkan alat jarum suntik ketika ia menerima vaksin COVID-19. Ia juga menunjukkan replika dari rudal Romawi yang dahulu pernah menyerang Israel.

Seperti yang dipublikasikan oleh Haaretz.com pada 18 Januari 2021, Perdana Menteri Netanyahu rupanya menyimpan dan menjadikan jarum suntik vaksinasinya sebagai koleksi. Perdana Menteri memamerkan artefak tersebut dalam laman resmi Facebook miliknya. Tim Riset Tirto berusaha menelusuri akun Facebook Netanyahu, namun laman tersebut tak dapat diakses pada tanggal 24 Mei 2021.

"Setiap kali seseorang berkunjung dari luar negeri, saya menunjukkan kepada mereka panah ini," kata Netanyahu dalam video tersebut, seperti dikutip dari Haaretz.com. Netanyahu lalu menunjuk ke etalase di kantornya yang menampilkan replika mata panah Romawi dari Yodfat, yang dia jelaskan sebagai benteng Galilea pertama yang jatuh pada orang Romawi.

Yodfat sendiri memang merupakan kota Yahudi bersejarah, yang pernah dikepung selama 47 hari oleh tentara Romawi, menurut Arts and Culture Google. Peristiwa ini terjadi pada 67 CE (Era Umum). Pengepungan dipimpin oleh jenderal Romawi bernama Vespasian dan putranya, Titus. Pengepungan ini berakhir dengan kematian kebanyakan penghuni kota tersebut dan perbudakan orang-orang yang bertahan hidup.

Tim riset Tirto juga mencoba menerjemahkan ucapan Netanyahu ini dengan menggunakan Google Translate. Kami mendekatkan suara Netanyahu dan membiarkan alat tersebut menangkap dan mengartikan ucapannya.

Kira-kira, seperti ini hasil terjemahan Google dari Bahasa Ibrani ke Bahasa Inggris:

All accountants I show him this arrowhead Roman costume in Yodfat This was the first operation in the Galilee that the Romans fell later also after that Jerusalem Oben Gadol

Now that I have received the first vaccine in the dictionary of vaccines we have brought to Israel, we will be the first country in the world to come out

Perlu diperhatikan bahwa tidak seluruh kata bisa ditangkap dengan baik oleh Google Translate. Demikian pula dengan terjemahan mesin yang belum maksimal menerjemahkan kalimat-kalimat Perdana Menteri Israel tersebut.

Namun, video ini juga diterjemahkan oleh jurnalis AFP yang fasih berbahasa Ibrani. Ia menyebut bahwa tidak sekali pun Netanyahu menyebut “Membunuh Muslim” seperti yang tersebar di media sosial.

Seperti dikutip dari artikel periksa fakta AFP,

Seperti yang diterjemahkan lembaga pemeriksa fakta, AFP, dari video Netanyahu, terjemahan tersebut hampir-hampir mirip dengan Google Translate.

Begini lengkapnya: “Dengarkan cerita ini. Setiap kali ada tamu asing, saya menunjukkan mata panah ini, sebuah tiruan mata panah Romawi yang dipakai di pertempuran Yodfat. Yodfat adalah benteng Galilea pertama yang ditaklukkan Romawi, menyusul kemudian Gamla dan Yerusalem. Betapa dahsyat kerusakannya. Lalu saya bilang ke tamu-tamu itu bahwa kaum Romawi tidak lagi ada di sini. Namun mata panah mereka tersimpan di sini.”

Lalu, seperti yang juga ditemukan AFP, video ini juga diunggah oleh Netanyahu sendiri di laman Instagramnya pada Januari 2021.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, tidak benar Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan membunuh Muslim lewat vaksin. Video tersebut menunjukkan replika rudal dari kependudukan Romawi di Israel dan jarum suntik vaksinasi COVID-19 Netanyahu sendiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa video yang dibagikan di jejaring sosial Facebook memiliki narasi yang salah dan menyesatkan (false & misleading).

==============

Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id. Apabila terdapat sanggahan ataupun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Irma Garnesia

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Irma Garnesia
Editor: Farida Susanty