tirto.id - Konflik antara Israel dan Palestina mengalami eskalasi sejak Hamas Palestina meluncurkan ribuan roket pada Sabtu (7/10/2023) ke wilayah Israel, yang kemudian dibalas Israel dengan menggempur Gaza.
Per Minggu (15/10/2023) atau sepekan setelah meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Palestina, Kantor Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs, OCHA) merekap konflik ini telah menelan 3.970 korban jiwa dan 13.221 korban luka dari kedua belah pihak.
Di tengah situasi yang menelan banyak korban jiwa ini, unggahan video-video yang membahas berbagai klaim tentang konflik Israel-Palestina semakin membanjiri media sosial.
Sebelumnya, Tim Riset Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terkait berbagai klaim terkait konflik Israel dan Palestina, diantaranya seperti cuplikan yang diklaim sebagai “penangkapan Jenderal Israel terkenal oleh Hamas” dan “Israel memalsukan kematian anak” yang dapat dilihat di sini.
Baru-baru ini kembali beredar unggahan lain yang mengklaim bahwa balita dari Israel tengah dikerangkeng di dalam kandang. Video dengan narasi tersebut diantaranya diunggah oleh akun Facebook “Hope Sender Khazzam” pada Minggu (8/10/2023) dengan narasi takarir, “This is the horror of hamas🤮innocent Israeli baby’s taken from their dead or kidnapped parents and put into cages” yang kurang lebih artinya, "Beginilah ngerinya Hamas yang menyimpan bayi di dalam kandang, yang diambil dari orang tuanya yang diculik atau dibunuh."
Dalam foto yang diunggah terlihat sejumlah balita yang nampak sedang berada di dalam kandang.
Unggahan dengan narasi dan klaim yang serupa juga diunggah di akun X oleh akun @FarrazPervaiz3.
Akun tersebut menulis takarir “The toddlers taken from #Israel by #Hamas Terrorists They’re being held in cages like animals but they’re still alive” yang jika diterjemahkan dalam bahasa adalah “Balita-balita yang diambil dari #Israel oleh Teroris #Hamas Mereka dikurung seperti binatang tapi mereka masih hidup”.
Unggahan ini juga disertai dengan video berdurasi 35 detik yang memperlihatkan kondisi balita-balita yang sedang berada di dalam kandang tersebut.
Lantas, benarkah narasi dan klaim tentang balita-balita Israel yang sedang ditawan di dalam kandang oleh Hamas?
Penelusuran Fakta
Usai memutar setiap video dari awal hingga akhir, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran Google dengan kata kunci berbahasa Inggris seperti unggahan aslinya.
Kata kunci yang digunakan adalah "Israeli children being put in cages by Hamas" dan "Children in Chicken Coop Cages in Israel-Hamas Conflict in October 2023". Hasilnya, kami mengetahui video yang beredar tidak berkaitan dengan konflik Israel-Palestina yang tengah berlangsung. Tirto menemukan beberapa hasil pemeriksaan fakta terkait video unggahan yang diantaranya dilakukan oleh organisasi pemeriksa fakta asal Amerika Serikat, Snopes, yang merujuk pada unggahan pemeriksa fakta berbahasa Ibrani, Fake Reporter.
Dalam artikel pemeriksaan faktanya, Snopes menjelaskan video yang beredar mencantumkan nama user Tiktok @user6903068251281. Meski begitu, saat Snopes mencoba untuk melakukan penelusuran fakta dan klarifikasi, akun tersebut sudah tidak bisa diakses.
Namun, melalui penjelasan dalam akun X nya, sebuah organisasi nonprofit pemeriksa fakta, Fake Reporter, memberikan dua tangkapan layar tanggal unggahan asli video yang menunjukkan bahwa video tersebut telah diunggah sebelum perang antara Israel dan Hamas kembali memanas.
Tangkapan layar yang dirilis pada 9 Oktober 2023 menunjukkan bahwa video tersebut dirilis setidaknya empat hari lalu, atau 5 Oktober 2023, sebelum Hamas menyerang Israel. Dalam cuitan selanjutnya, Fake Reporter juga telah membantah kebenaran bahwa balita yang berada di dalam kandang tersebut merupakan balita Israel yang sedang ditawan Hamas.
Lebih lanjut, Snopes menjelaskan setelah cek fakta ini pertama kali dipublikasikan, akun TikTok yang dipermasalahkan dapat diakses kembali. Dalam video barunya, pengguna tersebut mengakui bahwa video anak-anak di kandang kandang ayam itu direkam beberapa hari sebelum perang dimulai.
Lebih lanjut, dikutip dari terjemahan yang dilakukan oleh kashif.ps, pria tersebut mengklaim bahwa anak-anak dalam video tersebut bukanlah balita asal Israel melainkan adalah kerabatnya. Berikut klarifikasi dan penjelasan lengkap dari pengguna akun Tiktok tersebut, meskipun hal ini tidak dapat diklarifikasi lebih jauh.
Tirto juga menemukan bahwa bantahan terkait kebenaran klaim video juga telah dilakukan media terkemuka asal Prancis, France 24. Melalui pemeriksaan fakta yang diunggah di akun Youtube, France 24 menegaskan bahwa video tersebut tidak berkaitan dengan konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung.
Sementara itu, media asal Denmark (Tjekdet) seperti yang diterjemahkan dalam akun pemeriksa fakta mythdetector.ge menemukan bahwa video yang mengklaim balita Israel yang sedang ditawan dalam kandang oleh Hamas tersebut terdiri dari dua rekaman audio independen.
Soundtrack video yang terdengar suara mobil dan anak-anak tersebut disertai dengan suara seorang pria tertawa, ditemukan digunakan dalam video lucu lainnya di TikTok dan tidak terkait dengan video anak-anak di dalam kandang.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, video dengan klaim balita-balita Israel yang sedang ditawan di dalam kandang oleh Hamas bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Berdasarkan tangkapan layar, video aslinya diunggah sebelum serangan Hamas ke Israel, sehingga dapat dipastikan bahwa video ini tak ada hubungannya dengan konflik Israel dan Palestina.
Video juga telah direkayasa dengan suara tambahan yang tidak berkaitan dengan suara asli dalam video.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty