tirto.id - Partai Demokrat resmi memantapkan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dalam Pemilu 2024. Usai deklarasi tersebut, narasi bahwa Anies akan maju bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengemuka ke publik.
Mengutip laporanTirto, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai bahwa AHY dan Anies Baswedan semakin akrab. Ia menuturkan, Anies dan AHY kian intens bertemu, serta bertukar pandangan lewat diskusi tentang kebangsaan dan kerakyatan.
Adapun Koalisi Perubahan, koalisi yang terbentuk melalui kesepakatan Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat, kerap mengaitkan nama AHY sebagai bakal cawapres.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebelumnya pernah menyebut bahwa AHY layak sebagai bakal cawapres Anies. PKS pun tak lagi bersikeras meminta kadernya menjadi pendamping eks gubernur DKI itu.
Ditengah menguatnya narasi duet Anies dan AHY, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa Anies menolak AHY untuk menjadi cawapresnya.
Akun Facebook “29jan nolas” dan “Keyla Anjani” mengunggah video berdurasi 12 menit dan 8 detik dengan keterangan foto “MANUVER LICIK SUDAH KELIHATAN ANIS TOLAK AHY JADI CAWAPRESNYA, INI BUKTINYA”, disertai takarir dengan narasi yang sama.
Thumbnail video menampilkan foto dari Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali yang nampak sedang berpidato.
Sejak 24 Maret hingga 28 Maret 2023 atau selama empat hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 1,2 ribu tanda suka, seribu komentar dan sudah dibagikan sebanyak 43 kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Anies menolak AHY untuk menjadi cawapresnya?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir. Pada menit awal, video itu menampilkan beberapa footage, salah satunya momen pertemuan Anies dan AHY.
Pada saat yang sama, narator dalam video tersebut menarasikan bahwa Anies menolak AHY menjadi cawapres. Tirto kemudian menelusuri asal-usul konteks dan narasi tersebut dengan kata kunci “Diam-diam Anies tolak AHY jadi cawapres” sesuai judul narasi yang dibacakan.
Hasilnya, Tirto menemukan sebuah artikel opini dengan judul terkait yang diunggah dalam laman Seword.com pada tanggal 20 Maret 2023.
Secara keseluruhan, artikel tersebut merupakan tulisan opini pribadi dari penulis yang membeberkan berbagai faktor mengapa Anies menolak AHY menjadi cawapres.
Dalam keseluruhan artikel, Tirto sama sekali tidak menemukan pernyataan langsung dari Anies Baswedan yang menolak AHY menjadi cawapres.
Setelah itu, dari menit 07:20 hingga akhir, video hanya berisi pembacaan narasi tentang adanya perpecahan dalam tubuh koalisi pendukung Anies soal penentuan cawapres.
Dari keseluruhan video, Tim Riset Tirto sama sekali tidak menemukan pernyataan langsung atau sumber kredibel yang menyatakan Anies menolak AHY menjadi cawapresnya.
Untuk memastikan kebenaran dan mengetahui asal usul dan konteks berita terkait, Tirto mencoba memasukkan kata kunci “Anies tolak AHY menjadi cawapres” di mesin pencarian Google.
Namun, tidak ada sumber kredibel yang mengungkap klaim bahwa Anies menolak AHY menjadi cawapres. Hingga 28 Maret 2023, belum ada pula pernyataan langsung dari Anies maupun keterangan resmi dari koalisi perubahan yang membenarkan klaim tersebut.
Lantas, bagaimana informasi sebenarnya terkait isu ini?
Melansir laporanTirto, Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyebut koalisi perubahan akan mengumumkan nama bakal cawapres paling lambat 1 bulan sebelum pendaftaran capres dan cawapres. Adapun pendaftaran tersebut berlangsung pada 19 Oktober—25 November 2023.
Dalam kesempatan terpisah, Anies pun meminta masyarakat untuk menunggu hasil diskusi tentang sosok yang akan mendampinginya. Anies juga sama sekali tidak menyatakan bahwa dirinya menolak AHY menjadi cawapresnya.
"Biarkan berproses dulu. Sudah ada tim kecil yang akan terus membahas dengan kriteria-kriteria yang ada. Insya Allah pada waktunya nanti kita akan dapat dan doakan sudah dan berjalan dengan lancar, itu aja dulu kehadiran," kata Anies.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, dalam video yang disebarkan akun Facebook “29jan nolas” dan “Keyla Anjani” tidak ditemukan pernyataan langsung dari Anies maupun keterangan resmi dari Koalisi Perubahan yang menyatakan bahwa Anies menolak AHY jadi cawapresnya.
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, Tirto juga tak mendapati sumber kredibel yang mengungkap klaim seperti dalam unggahan.
Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa Anies menolak AHY menjadi cawapresnya bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Editor: Farida Susanty & Shanies Tri Pinasthi