tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong berencana membenahi promosi kopi Indonesia di tingkat internasional dengan mengedepankan nation branding. Mendag menilai selama ini eksportir kopi lebih mengenalkan daerah penghasil kopi dan tidak memakai citra merek nasional. Mendag Thomas beralasan nation branding penting karena kopi merupakan salah satu andalan ekspor Indonesia.
“Berdasarkan pengamatan Kementerian Perdagangan, kopi kita biasanya dipasarkan sebagai kopi Sumatera, Sulawesi, Toraja, Bali dan lainnya, namun tidak ada Indonesia-nya," kata Mendag Thomas, dalam jumpa pers "Celebrating Indonesia as Portrait Country SCAA 2016" di Jakarta, Jumat, (8/4/2016).
Oleh karena itu, kata Mendag, pihaknya akan mengedepankan citra merek nasional. "Jadi kita mau mengedepankan Indonesia terlebih dahulu, itu penting untuk nation branding," imbuh Mendag Thomas.
Mendag Thomas beralasan marketing dan branding dan promosi harus diorganisir dengan lebih baik karena menurut data Kemendag 2015, ekspor kopi Indonesia meningkat hingga mencapai USD 1,19 miliar atau sekitar 15 persen dari kapasitas ekspor tahun lalu.
"Ekspor kopi kita meningkat di saat ekspor nonmigas mengalami penurunan sebesar 14 persen. Namun memang harus lebih diorganisir dengan baik, meliputi marketing, branding, dan promosi. Saya kira keikutsertaan Indonesia pada SCAA menjadi salah satu upaya penting untuk memperbaiki branding kita di pasar internasional," kata Mendag.
Mendag Thomas menyebut kurang lebih ada 17 jenis specialty coffee Indonesia siap dipamerkan pada ajang Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS) pada 14-17 April 2016 mendatang.
Kopi-kopi yang siap dipamerkan dalam acara tersebut terpilih sebagai specialty coffee terbaik dari seluruh daerah penghasil kopi Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Dalam ajang internasional ini, Indonesia memperoleh gelar sebagai portrait country (PC).
(ANT)
