Menuju konten utama

Bayi-Bayi Kerajaan yang Mendatangkan Keuntungan

Negara pun ikut untung dengan kelahiran mereka.

Bayi-Bayi Kerajaan yang Mendatangkan Keuntungan
Pangeran William dan Kate Middleton bersama anak perempuan mereka di St Mary Hospital, London (2/5/2015) REUTERS/Suzanne Plunkett/File Photo

tirto.id - Andaikata foto bayi Pippa Middleton tersebar di media, bisa jadi busana yang dikenakan sang bayi seketika menjadi tren baju anak di Inggris. Hal itu sempat terjadi saat Kate Middleton baru saja melahirkan ketiga anaknya. Beberapa saat setelah George Cambridge lahir dan muncul di depan publik, produk selimut wol yang ia kenakan saat itu terjual habis di pasaran.

Time memuat hasil penelitian yang menyebut bahwa George bisa menyumbang $3,6 miliar untuk perekonomian Inggris lewat penjualan memorabilia dan produk retail yang berhubungan dengan dirinya. Firma yang sama turut memprediksi efek ekonomi dari kelahiran Charlotte, adik George. Hasilnya, mereka memperkirakan putri Duchess of Cambridge ini bisa menambahkan dana $5 miliar untuk perekonomian Inggris. Perkiraan itu tidak sepenuhnya meleset.

Kelahiran Charlotte bahkan punya istilah tersendiri yakni The Charlotte Effect. Para ibu menjadikan gaya Charlotte sebagai panduan gaya busana bagi anak-anak mereka. The Telegraph sempat menguraikan makna istilah tersebut. Efek pertama ialah larisnya selendang putih yang terlihat ketika Charlotte digendong di depan Lido Wings St.Mary Hospital, lokasi kelahirannya.

Gillian Taylor, direktur G.H. Hurt & Son, produsen selendang, berkata bahwa dalam hitungan menit setelah foto-foto Charlotte tersebar, jumlah penjualan selendang via situs resmi meningkat signifikan. Ia berkata pada hari itu ada 100.000 orang dari 183 negara mengakses situs untuk mencari produk tersebut. Pembeli di antaranya datang dari Amerika, Australia, dan Kanada.

Dampak berikutnya terlihat setelah foto resmi Charlotte yang menggunakan terusan bunga-bunga dan kardigan merah muda tersebar. Salah satu situs penjualan busana anak mengalami pelonjakan pemintaan busana serupa milik Charlotte sebesar 97 persen. Busana Charlotte dibuat oleh perusahaan retail asal Spanyol. Hal tersebut juga turut berdampak pada sejumlah label retail lain yang berdagang barang sejenis. Pepa Gonzalez, pemilik label busana Pepa & Co berkata bahwa gaya busana Charlotte telah membuat dirinya menerima permintaan dari benua Asia.

Hal serupa terjadi awal tahun lalu saat Louis, anak ketiga Kate dan William lahir. Artikel "Prince Louis Isn’t Even a Week Old but The Royal Baby Is Already Generating Millions" yang dimuat Time mencantumkan hasil riset The Centre for Retail Research yang menyebut bahwa kelahiran Louis diperkirakan akan berdampak pada penjualan memorabilia dan perlengkapan bayi sebesar $70 juta hingga $125 juta dalam waktu beberapa minggu setelah kelahirannya.

Bisa dikatakan, momen kelahiran anggota kerajaan Inggris punya efek serupa dengan momen pernikahan anggota kerajaan. Momen tersebut jadi hal yang dinanti sekaligus membuat orang penasaran dengan kisah-kisah baru terkait perubahan tradisi. Tahun ini pernikahan kerajaan dikejutkan dengan hal baru mulai dari latar belakang Meghan Markle sampai pastor kulit hitam yang jadi pemimpin pemberkatan pernikahan. Hal itu merupakan hal baru di luar tradisi yang selama ini diterapkan.

Begitu pun dengan momen kelahiran. Dulu pada akhir tahun 1680an, momen kelahiran anggota kerajaan sempat jadi hal yang sangat menegangkan dan tidak sepenuhnya dirayakan dengan meriah. Waktu itu Inggris diperintah oleh Raja James II. Ia menikah dengan Mary Modena saat wanita tersebut masih berusia di bawah 17 tahun. Mereka menunggu kehadiran anak selama belasan tahun. Salah satu alasannya karena Mary bolak balik mengalami keguguran.

Ketika Mary akhirnya berhasil menjalani masa kehamilan dengan lancar, beredar rumor bahwa Mary pura-pura hamil. Pada hari ketika Mary semestinya melahirkan, kembali beredar kabar negatif bahwa raja berkonspirasi untuk menyelundupkan bayi lain dan membuat seolah-olah anak itu ialah anaknya. Untuk menangkis kabar tersebut, James memanggil 40 orang untuk menyaksikan proses kelahiran anaknya.

Kehadiran ‘saksi’ dalam proses kelahiran ini terus dipertahankan sampai pada tahun 1940an. Salah satu saksi yang wajib ada saat itu ialah sekretaris rumah tangga kerajaan. Kehadirannya bisa dikatakan lebih penting ketimbang ayah bayi. Sebelum pangeran Charles lahir, peraturan kerajaan Inggris melarang ayah bayi untuk ada di dalam ruang bersalin. Ruangan hanya boleh diisi oleh para wanita.

Infografik Kelahiran Anggota Keluarga Kerajaan

Perubahan-perubahan itu terjadi di sekitar pangeran Charles. Ia dan Diana ialah anggota keluarga kerajaan yang memutuskan untuk melahirkan anak mereka di rumah sakit. Sebelum itu, ketentuan yang ada menghimbau agar seluruh anggota kerajaan melahirkan di dalam rumah dengan bantuan dokter langganan. Cara mereka kemudian diikuti oleh anggota keluarga kerajaan lain. Bahkan oleh Pippa Middleton.

Sikap Diana dan Charles mengawali ritual kelahiran anggota keluarga baru dengan tampil bersama di depan Lido Wings St.Mary Hospital. Ditambah dengan 62 tembakan dari Tower of London serta teks pengumuman yang ditempel di Buckingham Palace. Seiring waktu, kelahiran anggota kerajaan itu membuat turis dari sejumlah negara ‘kemping’ berhari-hari dan berminggu-minggu di sekitar rumah sakit agar bisa melihat langsung wujud sang bayi.

Beberapa tahun ke belakang, momen kelahiran tersebut juga dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis pariwisata dan industri kreatif. Museum of London sempat mengadakan pameran bertajuk Royal Arrival. Sejumlah hotel menawarkan paket baby shower bertema kerajaan, menggelar pameran foto, menata kamar layaknya ruang tidur Ratu, dan paket afternoon tea.

Lokasi yang sempat jadi tempat tinggal keluarga kerajaan mengadakan acara open house bagi turis. Pengurus London Eye menata ulang desain tata lampunya untuk menyambut calon raja dan ratu.

Kini, momen kelahiran itu telah berubah dari menegangkan jadi menyenangkan. Dan kita sama-sama menunggu apa yang akan terjadi tahun depan ketika Meghan Markle melahirkan anaknya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Maulida Sri Handayani