tirto.id - Pada masa pandemi ini, nyaris semua orang mengalami sakit kepala baik dalam pengertian fisik maupun psikis. Terlebih setelah pemerintah menganjurkan kegiatan belajar mengajar dilangsungkan via Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Temuan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan bahwa 50% siswa yang nomor kontaknya ada di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) justru tidak memiliki ponsel pintar.
“Pusing saya. Si kembar baru masuk SMP, butuh hp. Gak dikasih ketinggalan pelajaran, dikasih malah bikin morat-marit kondisi keuangan,” kata Cahyono, pengemudi ojek daring yang berdomisili di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebagai obat sakit kepala nomor satu yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sejak 1970, bodrex yang saat ini berusia 50 tahun turut serta berpartisipasi dalam membantu masyarakat Indonesia di masa Pandemi ini. Melalui Semangat Jiwa Merah Putih, bodrex mengadakan program bodrex Merah Putih Berbagi yang bertujuan untuk membantu langsung masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, baik dari bidang kesehatan maupun pendidikan.
Kolaborasi dan Ajakan Berdonasi
Menggandeng Wakaf Salman ITB, lembaga yang telah banyak makan asam garam dalam soal menyalurkan bantuan kepada anak-anak sekolah, program #bodrexMerahPutihBerbagi pun berkolaborasi dengan program #GARUDA (Gadget untuk Guru dan Siswa). Kolaborasi tersebut juga menandai ulang tahun bodrex ke-50, yang dirayakan dengan menggelar bermacam program kepedulian.
“Sebagai ucapan terima kasih, bodrex ingin berbagi kepada masyarakat karena berkat dukungan mereka, bodrex berhasil menjadi merek obat sakit kepala nomor satu di Indonesia,” kata Managing Director Brand Portfolio & Communication Cosmetics, Consumers and Health Care PT Tempo Scan Pacific Tbk. Aviaska D Respati.
Aviaska menambahkan, #bodrexMerahPutihBerbagi X GARUDA bekerja dengan menghimpun, mengonversi, serta menyalurkan donasi berupa smartphone dan kuota internet buat pelajar SD dan SMP yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Penyaluran donasi dilakukan bersama-sama oleh Jabar Quick Response dan Lembaga One Ummah (area Jawa Barat) serta Gerak Bareng Community (area Jabodetabek).
Adapun kriteria penerima donasi program ini adalah anak-anak sekolah yang berdomisili di area Jabodetabek dan Jawa Barat; diutamakan untuk kawasan zona merah; anak sekolah tingkat SD dan SMP (diutamakan SD kelas 3 ke atas); serta diutamakan untuk anak sekolah yang yatim dan berasal dari keluarga dari sosial ekonomi lemah/dhuafa.
“Semoga kontribusi ini mendorong pendidikan di masa pandemi sehingga lebih banyak anak Indonesia bisa belajar online. Merekalah masa depan bangsa,” sambung Aviaska.
Corporate Secretary and Operational Manager Wakaf Salman ITB, Ryan Faisal, menyampaikan, pihaknya mendukung inisiatif bodrex karena memiliki visi dan misi yang sama. Besarnya jumlah pelajar tingkat dasar dan menengah yang tidak punya smartphone mesti mendapat perhatian bersama. Ryan pun mengajak masyarakat agar kian peduli akan kenyataan di dunia pendidikan nasional, salah satunya dengan menyumbangkan smartphone layak pakai atau uang tunai lewat program #bodrexMerahPutihBerbagi X GARUDA ini.
“Program #bodrexMerahPutihBerbagi x Garuda ini berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2020. Kami ingin menggerakkan semangat berbagi untuk sesama dalam proses penanganan pandemi, khususnya di sektor pendidikan dan untuk mendorong munculnya program-program lain yang dapat mendukung PJJ,” ujar Ryan.
Masyarakat yang ingin mendonasikan smartphone perlu mengetahui kriteria berikut: smartphone telah didukung dengan jaringan 3G/4G; dilengkapi dengan charger; kondisi layar masih dalam keadaan baik dan dapat terlihat jelas, tidak retak atau pecah; fitur kamera masih berfungsi dengan baik; dan dapat mengunduh serta menjalankan aplikasi seperti Whatsapp, Zoom dan Youtube.
Dion Wiyoko, publik figur, turut mengapresiasi program tersebut sebagai brand ambassador bodrex. Katanya, program ini adalah kesempatan bagi kita untuk turut serta memberikan kontribusi dan menunjukkan kepedulian pada pendidikan anak Indonesia di tengah pandemi. Dan seperti halnya Bapak Ryan, Dion juga berharap #bodrexMerahPutihBerbagi X GARUDA akan menginspirasi lebih banyak orang.
“Dikerjakan seorang diri, dampaknya tidak bakal banyak. Tapi semakin banyak orang yang berpartisipasi, besar-kecil andil mereka akan terhimpun menjadi hal yang sangat berarti bagi pendidikan adik-adik kita yang sekarang masih mengalami kesulitan karena tidak memiliki fasilitas belajar online,” demikian komentar Dion, Brand Ambassador bodrex ini.
Pada 15 Oktober lalu, penyaluran tahap pertama #bodrexMerahPutihBerbagi X GARUDA dilangsungkan secara bertahap di Sekolah Alam Tugu, Lembang, Jawa Barat. Hengky Kurniawan, Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat, turut hadir dalam acara tersebut.
Bagi kamu yang ingin turut serta dalam program #bodrexMerahPutihBerbagi X GARUDA, donasi bisa disampaikan ke alamat berikut:
Dropbox untuk wilayah Jabodetabek
Tempo Scan Tower lantai 9
Jl. HR Rasuna Said kav 3-4 Jakarta 12950
Up. Ika/Putri (021)-2921-8888 (ext 5147/5149)
Dropbox untuk wilayah Jawa Barat
Wakaf Salman
GSS Business Centre Salman ITB, lantai 3
Jl. Ganesha nomor 7 - Coblong Bandung 40132
Up. Aji (0811 2292 731)
Adapun donasi berupa uang dapat disalurkan via Rekening BCA 607-031-4990 a/n PT Tempo Scan Pacific Tbk.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis