tirto.id - Real Madrid memberikan tanggapan cepat terkait isu doping yang sedang mendera kaptennya, Sergio Ramos. Dalam pernyataan resminya yang dirilis Sabtu (24/11/2018) dini hari waktu Indonesia, El Real menampik kabar beredar yang menuding Ramos terbukti positif doping sebelum partai final Liga Champions musim 2016-2017.
"Sergio Ramos tidak pernah melanggar regulasi anti-doping," tulis Real Madrid dalam rilis resminya.
Kabar mengenai kasus doping Sergio Ramos pertama kali disuarakan media asal Jerman, Der Spiegel. Dalam laporannya yang merupakan bagian dari Football Leaks, Der Spiegel menyebut sampel urin Ramos yang dianalisis laboratorium UEFA di Seibersdorf sebelum partai final melawan Juventus terbukti mengandung dexamethasone.
Zat ini sebenarnya tidak dilarang untuk dikonsumsi sebelum pertandingan resmi. Namun, regulasi UEFA mengatur suatu klub melaporkan terlebih dahulu apabila ada pemainnya yang menginsumsi zat tersebut. Masalah jadi runcing lantaran pihak Real Madrid sama sekali tak pernah terbukti melaporkan hal dimaksud.
Laporan DerSpiegel juga mencurigai UEFA yang terkesan menutup-nutupi kasus ini. Organisasi sepak bola tertinggi Eropa itu juga tak memberikan sanksi terhadap pemain maupun dokter tim Real Madrid.
"Kasus dexamethasone [yang melibatkan Ramos] tidak pernah diungkap ke publik dan tetap dikunci oleh pihak UEFA. Tidak ada tindakan disipliner yang diambil, baik untuk pemain maupun dokter klub Real Madrid, terlepas dari segala anomali yang ada," tuding Der Spiegeldalam laporannya.
Dalam rilisnya, Real Madrid pun menanggapi tudingan di atas ini menurut versi mereka.
"UEFA meminta informasi secara berkala dan menutup masalah itu segera, karena hal demikian biasa dalam kasus seperti ini, setelah verifikasi oleh ahli dari WADA, AMA, dan UEFA sendiri," sambung rilis yang sama.
Dalam kasus yang sama Der Spiegel menyebut pula bahwa Sergio Ramos sempat menolak memberikan sampel kepada petugas anti-doping UEFA sebelum dirinya mandi. Bila tudingan ini bisa dibuktikan kebenarannya, berdasarkan regulasi yang ada Ramos bisa mendapat hukuman maksimal larangan bermain sepak bola profesional empat tahun.
Real Madrid tak mengakui hal tersebut sebagai kebenaran. Mereka laporan Der Spiegel tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tanpa disertai bukti yang kuat.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan