tirto.id - Der Spiegel dalam lanjutan laporan Football Leaks mengungkap bahwa UEFA menyembunyikan kasus doping penggawa Real Madrid, Sergio Ramos. Pada laporannya, media asal Jerman itu mendapati Ramos sebenarnya terbukti positif doping sebelum laga final Liga Champions 2016-2017 yang mempertemukan Real Madrid vs Juventus di Meillenium Stadium, Cardif.
Dalam artikel berjudul, Ramos, Ronaldo, and The Controllers, Der Spiegel mengatakan jika sampel urin Sergio Ramos yang dikirimkan malam sebelum partai final positif mengandung dexamethasone. Zat ini sebenarnya boleh dikonsumsi pemain sebelum pertandingan, dengan syarat pihak klub melapor lebih dulu kepada UEFA. Masalahnya, sebelum partai final kubu Real Madrid sama sekali tak memberikan laporan bahwa Ramos mengonsumsi zat tersebut.
"Kasus dexamethasone [yang melibatkan Ramos] tidak pernah diungkap ke publik dan tetap dikunci oleh pihak UEFA. Tidak ada tindakan disipliner yang diambil, baik untuk pemain maupun dokter klub Real Madrid, terlepas dari segala anomali yang ada," tuding Der Spiegel dalam laporannya.
Dexamethasone dalam dunia medis sebenarnya lebih dikenal sebagai obat untuk arthritis, gangguan darah atau sistem kekebalan tubuh, reaksi alergi, hingga masalah pernafasan. Namun penggunaan zat ini dalam dosis tertentu dapat berdampak meningkatnya kognisi dan konsentrasi, serta menghadirkan efek euforia.
Sampel 110 milimeter urin Ramos untuk final Liga Champions saat itu dikirim dari Wales dan tiba di Seibersdorf dengan kode 3324822. Kode ini diidentifikasi sebagai milik Ramos, dan tidak mungkin tertukar dengan pemain lain.
Der Spiegel menyebut bahwa unit anti-doping UEFA sempat menghubungi Ramos secara pribadi untuk meminta penjelasan. Bek berkebangsaan Spanyol itu lantas baru memberi jawaban pada 10 Juli, dengan melampirkan laporan medis dari dokter tim Real Madrid yang diduga telah direkayasa.
"Saya harap ini [laporan medis palsu] bisa 'mengklarifikasi' segalanya," balas Ramos saat itu, seperti temuan Der Spiegel.
Ramos memang terbukti tampil ciamik dalam partai final antara Real Madrid vs Juventus, atau tak lama setelah sampel urinnya diterima laboratorium UEFA. Ia sukses mengantarkan Los Blancos membantai Juventus dengan skor telak 4-1. Empat gol El Real saat itu dicetak Cristiano Ronaldo (dua), Casemiro, dan Marco Asensio. Sementara Juventus hanya dapat membalas lewat sebiji gol Mario Mandzukic.
Berkat kemenangan tersebut, El Real sukses menggenapi torehan gelar Liga Champions dua musim beruntun. Capaian ini kemudian digenapi jadi hattrick oleh pelatih mereka saat itu, Zinedine Zidane pada musim kompetisi 2017-2018.
Laporan Der Spiegel soal Ramos disebut-sebut hanya bagian kecil dari skandal tersembunyi lain. Mereka telah mengatakan tegas bahwa secara bertahap akan merilis dokumen-dokumen rahasia yang membuktikan bahwa sejumlah pesepak bola andal di Eropa terbukti positif doping.
Bukan kali ini saja Der Spiegel mengejutkan publik dengan temuannya. Sebelum ini, mereka sempat merilis laporan yang menyebut bahwa Manchester City berkonspirasi dengan UEFA untuk menghindari sanksi berat terkait pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan The Citizens 2014 lalu.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan