Menuju konten utama

Banjir Rendam Kawasan Pesisir Pelabuhan Ratu di Sukabumi

Hujan deras yang berlangsung lebih dari 4 jam telah menyebabkan banjir di kawasan pesisir Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (14/1/2017) pukul 09.00 WIB.

Banjir Rendam Kawasan Pesisir Pelabuhan Ratu di Sukabumi
Warga berada di dekat jembatan yang ambruk diterjang banjir di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Rabu (21/12). ANTARA FOTO/Humas Pemprov NTB/AS.

tirto.id - Hujan deras yang berlangsung lebih dari 4 jam telah menyebabkan banjir di kawasan pesisir Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (14/1/2017) pukul 09.00 WIB. Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, bencana banjir itu diakibatkan oleh meluapnya Sungai Cipalabuhan dan 20 unit rumah terendam.

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hingga saat ini tidak ada korban jiwa. Daerah yang terendam meliputi Kampung Babakan Gumelar RT 02 RW 023, Kelurahan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Kawasan pelabuhan dan tempat pelelangan ikan Pelabuhan Ratu juga terendam banjir.

Pendataan dampak banjir masih dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sukabumi yang juga berkoordinasi dengan pihak Muspika dan masyarakat setempat. Untuk rumah yang rusak akibat bencana ini, masih dalam verifikasi, tapi mayoritas rusak ringan. Sementara kerugian masih dalam perhitungan pihaknya, karena rata-rata harta milik warga yang rusak seperti perabotan rumah tangga, barang elektronik, pakaian dan lain-lain.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi didampingi Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Yana Rusyana, mengatakan tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang terkena dampak bencana banjir yang terjadi sejak pukul 04.00 WIB pada Sabtu ini bertambah.

Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan bencana banjir akibat meluapnya Sungai Cipalabuhan sudah menjadi langganan setiap musim penghujan. Bahkan beberapa tahun yang lalu, saat perayaan Hari Nelayan tingkat Kabupaten Sukabumi, banjir ini merusak puluhan stand pameran yang berada di lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu.

Akibatnya barang dagangan yang dipajang di stand tersebut banyak yang hanyut sehingga kerugian pedagang mencapai ratusan juta rupiah. "Jika hujan deras apalagi turun sepanjang hari aliran Sungai Cipalabuhan sudah tidak bisa menampung debit air sehingga airnya meluber hingga permukiman warga dan fasilitas umum lainnya," katanya kepada Antara.

Puting Beliung Terjang Jember

Sementara itu di tempat lain puting beliung menerjang Desa Lampeji dan Desa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (13/1/2017) pukul 14.30 WIB. Puting beliung menyebabkan 186 rumah rusak dan 4 orang luka ringan tertimpa pohon dan bangunan yang roboh.

Di Desa Lampeji, puting beliung terjadi di dua dusun yaitu Dusun Peji Mangar dan Dusun Curah Laos. Di Dusun Peji Mangar terdapat 139 rumah rusak meliputi 126 rumah rusak ringan, 12 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak ringan. Di Dusun Curah Laos terdapat 35 rumah rusak ringan. Sedangkan di Dusun Peji Talang Desa Karang Kedawung terdapat 10 rumah rusak ringan, 1 rusak sedang dan 1 rusak berat.

BPBD Jember bersama dengan TNI, Polri dan warga melakukan pembersihan puing-puing dan dampak puting beliungan. Bantuan telah disalurkan kepada korban.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan