tirto.id - Banjir yang melanda Kabupaten Sentani, Jayapura, Papua menyebabkan 14 orang meninggal dan 18 orang melanglami luka-luka hingga Sabtu (16/3/2019) malam.
Kepala SAR Jayapura Putu Arga mengatakan pada Minggu (17/3/2019), jenazah korban saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Korban luka-luka dirawat di berbagai puskesmas dan rumah sakit yang ada di sekitar Sentani. Empat orang di antara korban luka-luka sudah dievakuasi ke RS Dian Harapan, Waena, Kota Jayapura.
"Belum semua korban teridentifikasi," kata Putu Arga.
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono secara terpisah mengatakan, jumlah korban kemungkinan terus bertambah karena saat ini masih dilakukan pendataan.
Beberapa lokasi saat ini menjadi tempat pengungsian warga seperti di kawasan perkantoran Bupati Jayapura, Gunung Merah, gereja El Roy Waimbu dan lainya.
Petugas masih di lapangan untuk melihat langsung, kata Sumartono seraya mengaku banjir bandang itu melanda sembilan distrik.
“Kami masih sulit melakukan pendataan karena beberapa ada jembatan yang putus, dan terendam material kayu serta bebatuan yang terbawa saat banjir terjadi,” kata Sumartono.
Longsor di Ampera, Jayapura Sebabkan 4 Orang Meninggal
Longsor yang terjadi di kawasan Ampera, Kota Jayapura, Papua terjadi Minggu (17/3/2019) sekitar pukul 00.15 WIT dini hari. Longsor ini menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
Kepala BPBD Kota Jayapura Bernard Lamia pada Minggu (17/3/2019) pagi membenarkan longsor yang terjadi di kawasan Ampera menyebabkan 4 orang tertimbun.
Menurutnya, 3 jenazah sudah berhasil dievakuasi. Lamia menambahkan, kemungkinan jumlah korban masih bertambah karena ada laporan dari warga salah satu keluarganya turut menjadi korban.
Pencaharian masih terus dilakukan, sedangkan jenazah saat ini sudah dibawa ke RS Tentara Marthen Indey.
Lamia juga mewaspadai sejumlah kawasan lainnya yang rawan longsor dan bencana alam lainnya.
Tim pencarian saat ini fokus menangani korban longsor di kawasan Ampera, Jayapura.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH