Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Banjir Besar di Pakistan: Seperti Apa Kondisi Terkininya?

Lebih dari 1.300 orang tewas dan jutaan kehilangan rumah mereka akibat banjir di Pakistan.

Banjir Besar di Pakistan: Seperti Apa Kondisi Terkininya?
Seorang pria dan para pelajar mengendarai sepeda motor di sebuah jalan tergenang air, menyusul hujan saat musim hujan di Karachi, Pakistan, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro/foc/cfo

tirto.id - Pakistan sedang dilanda banjir besar. Menurut citra satelit dari Badan Antariksa Eropa (ESA), banjir tersebut telah menelan sepertiga wilayah, khususnya provinsi selatan Sindh dan Balochistan karena mengalami hujan lima kali lipat dari biasanya.

CNN melaporkan, sejak pertengahan Juni lalu, jumlah kematian naik menjadi 1.305 pada hari Minggu, 4 September. Hampir sepertiganya adalah anak-anak. Hal itu disampaikan Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan.

Sedangkan menurut Unicef, sekitar tiga juta anak-anak butuh bantuan kemanusiaan sangat mendesak seiring dengan meningkatnya risiko penyakit menular lewat air dan kekurangan gizi, bahkan risiko tenggelam.

Baru-baru ini, pihak berwenang Pakistan menerobos danau air tawar terbesar di negara itu untuk mengingatkan kurang lebih 100 ribu orang agar keluar dari rumah. Mereka juga mencegah daerah berpenduduk padat agar tidak terkena air banjir.

Pada hari Minggu, debit air di Danau Manchar di Provinsi Sindh telah mencapai level yang sangat tinggi sehingga mendorong pihak berwenang untuk menerobos danau.

Situasi Terkini Banjir Pakistan

Sementara itu, CTV News melaporkan, insinyur Pakistan memotong tanggul di salah satu danau terbesar itu untuk melepaskan air. Tujuannya untuk menyelamatkan kota dari banjir. Para pejabat memperkirakan, dalam waktu dekat ini akan ada lebih banyak lagi hujan monsun.

Para pejabat berharap, pemotongan tanggul itu bisa melindungi sekitar setengah juta orang yang tinggal di dkota Sehwan dan kota Bhan Saeedabad, serta desa-desa yang menampung 150 ribu orang di jalur perairan yang dialihkan.

Pakistan mengalami hujan muson luar biasa lebat yang menurut para ahli disebabkan oleh perubahan iklim. Akibatnya, lebih dari 1.300 orang tewas dan jutaan kehilangan rumah mereka akibat banjir.

Menanggapi bencana tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pekan lalu berencana mengunjungi daerah yang dilanda banjir pada 9 September.

Para ahli meteorologi memperkirakan lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang, termasuk di sekitar Danau Manchar Sindh, dan levelnya sudah meningkat.

Baca juga artikel terkait BANJIR PAKISTAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya