tirto.id -
Angka ini meningkat 2,8 persen dari tahun 2018. Oleh karena itu, dirinya mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk mengantisipasi hal tersebut dengan menambah trip perjalanan, jumlah kapal serta armada kapal berkapasitas besar.
"Sehingga dapat menampung lebih banyak penumpang dan menyiapkan dermaga tambahan serta menambah loket masuk pelabuhan hingga pengaturan arus kendaraan guna meminimalisir terjadinya lonjakan penumpang ataupun penumpukan antrean kendaraan," kata Bamsoet melalui keterangan tertulisnya yang diterima Tirto, Kamis (23/5/2019).
Politikus Partai Golkar itu juga mendorong Syahbandar untuk memeriksa kelayakan kapal dan batasan jumlah penumpang.
Ia juga mendorong Kemenhub untuk meminta PT. ASDP agar memperpendek waktu sandar, memperbanyak kru lashing atau metode pengikatan barang/cargo.
Hingga mempercepat waktu bongkar muat pada masing-masing armada kapal, guna mengurai antrean kendaraan yang ingin menyeberang.
"Mendorong Kemenhub untuk terus mempersiapkan sarana mudik serta melakukan pengecekan kelaikan pada moda transportasi laut yang harus sesuai dengan Standar Operasional guna menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jasa angkutan laut," kata Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menginformasikan kondisi cuaca ter-update, baik melalui media cetak, siber, dan siaran.
Terakhir, Bamsoet pun mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan moda transportasi laut agar dapat mematuhi aturan yang berlaku pada angkutan laut.
"Serta mengikuti arahan dari petugas guna kenyamanan dan keselamatan bersama," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari