tirto.id - Pengamat Pariwisata Drs Made Sudana mengemukakan, Bali mengalami kenaikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada periode kunjungan Januari-April 2016 sebesar 16,77 persen. Dalam periode tersebut, Bali membukukan angka kunjungan sejumlah 1,4 juta orang, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya 1,2 juta orang.
"Kondisi yang cukup menggembirakan itu, sesuai sasaran yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah pusat dalam tahun 2016 penambahan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 16 persen," ujarnya di Denpasar, Kamis, (26/05/2016).
Sudana mengapresiasi peranan berbagai kebijakan pemerintah yang berkolaborasi dengan para pelaku industri wisata sebagai pendorong kenaikan ini.
Ia menambahkan, kenaikan jumlah wisman di Indonesia juga dipicu oleh pemberian bebas visa bagi negara-negara pusat turis seperti China, Amerika, Australia dan negara-negara Eropa.
Momentum peningkatan jumlah wisman ini, imbuh Sudana, harus diimbangi dengan kesiapan dari para pengusaha industri wisata, pemerintah dan komponen terkait lainnya. Salah satu trik yang bisa digunakan adalah meningkatkan promosi wisata melalui internet, karena 43,62 persen wisman memperoleh informasi mengenai destinasi wisata Pulau Dewata melalui website (blogger dan trip advisor).
Sudana menyatakan, selain internet, faktor yang juga berpengaruh terhadap kedatangan wisman justru adalah informasi dari mulut ke mulut, dengan persentase sebesar 29,32. Oleh karenanya, Sudana menyarankan supaya pelaku industri wisata meningkatkan pelayanan, keramahan dan kenyamanan.
Made Sudana mengungkapkan, berbagai tujuan wisata di Bali yang terdiri atas wisata pantai, gunung, wisata belanja, serta kebudayaan dan kesenian telah mendorong sebagian besar wisman (81,64 persen) untuk kembali berkunjung ke Bali.
Alasan utama yang membuat wisman ingin kembali mengunjungi Bali adalah karena keindahan alam salah satu pulau terbaik dunia ini masih banyak tempat yang belum dikunjungi. Melihat kondisi itu maka promosi lewat penggunaan teknologi (internet) dinilai sangat penting. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra