Menuju konten utama

Bahan Bom Berbahaya Ditemukan di Rumah Terduga Teroris AAS

Densus 88 menyita bahan bom berjenis Aseton seberat 1,5 kilogram dari rumah kontrakan milik terduga teroris AAS. Bahan peledak itu bisa meruntuhkan satu gedung bila digunakan seluruhnya untuk membuat bom. 

Bahan Bom Berbahaya Ditemukan di Rumah Terduga Teroris AAS
(Ilustrasi) Personel Brimob berjaga saat dilakukannya penggeledahan di kediaman terduga teroris berinisial ATM di kawasan Tanah Merah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/6/2017). ANTARA FOTO/Didik Suhartono.

tirto.id - Densus 88 Antiteror menemukan bahan peledak berupa zat aseton seberat 1,5 kilogram dari rumah kontrakan milik terduga teroris AAS (25) yang ditangkap di Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa malam kemarin.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, bahan utama untuk membuat peledak itu termasuk dalam kategori sangat berbahaya. Aseton seberat 1,5 kilogram tersebut akan memiliki daya kejut yang besar apabila seluruhnya digunakan sebagai bahan bom.

"Bisa meruntuhkan satu gedung," kata Yusri usai penggeledahan rumah AAS di Komplek Cibolerang Blok C 49, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada Rabu (12/7/2017) seperti dikutip Antara.

Selain bahan pembuat bom, polisi juga menyita dokumen-dokumen pribadi milik AAS, serta dua bilah senjata tajam jenis pisau.

"Ada beberapa yang ditemukan termasuk beberapa sajam yang kemungkinan serangan ke anggota Polri, beberapa bahan baku pembuatan bom yang berhasil ditemukan di TKP, dan dokumen pribadi serta dokumen bahan ajaran agama," kata dia.

AAS Diduga Terkait Bom Panci Buah Batu

AAS ditangkap bersamaan dengan K di dua lokasi berbeda pada Selasa malam. AAS ditangkap di daerah Cibiru Kota Bandung, sementara K di Tasikmalaya.

Penangkapan keduanya berasal dari penangkapan Agus Wiguna (22) di Buahbatu, Kota Bandung pada akhir pekan kemarin. Agus diduga merupakan perakit bom panci yang meledak di rumah kontrakannya di Buah Batu sebelum digunakan untuk aksi teror di sejumlah tempat.

Menurut Yusri, polisi menduga AAS memiliki keterkaitan dengan Agus. Berdasar pengakuan Agus Wiguna, ada dugaan keterlibatan dua orang lainnya, yakni AAS dan K.

"Peran masing-masing, termasuk AAS, sama-sama dengan AW dan K melakukan perencanaan peledakan bom di beberapa tempat di Kota Bandung," kata Yusri.

AW, K, dan AAS diketahui belajar merakit bom dari Internet. Seluruh kegiatan perakitan bom dilakukan di rumah kontrakan Agus Wiguna. Menurut Yusri, ketiganya merupakan jaringan sel baru Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kota Bandung.

"Sesegera mungkin membongkar, dan ada beberapa pelaku termasuk penyandang dana-dananya," ujar Yusri.

Baca juga artikel terkait BOM atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hukum
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom