tirto.id - Sejak November 2020 lalu, Inggris Raya sudah melaporkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 secara pesat di London dan di tenggara Inggris. Peningkatan kasus ini dikaitkan dengan munculnya virus corona varian baru.
Seperti dilansir CDC, berdasarkan laporan terbaru, sekitar 6 dari 10 kasus yang dilaporkan di London disebabkan oleh virus corona varian baru. Studi awal menunjukkan bahwa varian baru dapat menyebar lebih mudah dari orang ke orang. Akan tetapi, sampai sejauh ini, para ilmuwan di Inggris tidak melihat bukti bahwa infeksi dari virus corona varian baru ini menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Sejak berita tentang virus corona baru merebak di dunia, orang-orang mengalami gejala yang berbeda dan bervariasi. Walaupun daftar gejalanya akan terus bertambah, namun beberapa gejala yang paling umum tetap sama, seperti demam, batuk kering, sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, nyeri dada dan sesak napas.
Berdasarkan laporan Times of India, varian baru Covid-19 ini bernama "VUI 202012/01" yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara langsung dan mudah di antara manusia. Varian baru virus corona ini pertama kali muncul di tenggara Inggris, namun telah memicu rasa takut di seluruh dunia. Para ilmuwan telah menyarankan bahwa strain baru ini bisa menjadi alasan di balik penyebaran virus yang lebih cepat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sudah menerbitkan beberapa gejala dari virus corona varian baru ini sebagai berikut:
1. Masalah pernapasan;
2. Kebingungan;
3. Nyeri dada secara terus menerus;
4. Lelah dan tidak bisa tetap terjaga.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Covid jenis baru ini dapat memicu lebih banyak kematian dan korban di Inggris. Para ahli juga khawatir mutasi tersebut dapat menyebabkan lebih banyak orang yang dirawat inap dan kematian pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.
Wendy Barclay, seorang profesor di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) dan seorang spesialis virologi di Imperial College of London mengatakan bahwa mutasi telah mempermudah virus untuk memasuki sel manusia dengan lebih mudah. Oleh karena itu, anak-anak lebih rentan terinfeksi dan sama rentan terhadap virus ini saat dewasa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Center for Mathematical Modeling of Infectious Diseases di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengklaim bahwa varian baru ini 56 persen lebih dapat ditularkan daripada jenis lainnya.
Jika Anda melihat gejala yang berkaitan dengan masalah kesehatan ini dan tidak yakin apakah itu flu atau virus corona, sebaiknya gunakan masker untuk melindungi diri. Selain itu, disarankan untuk mengisolasi diri selama beberapa hari.
Sesuai rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), siapa pun yang berusia 2 tahun ke atas harus memakai masker dalam situasi berikut:
1. Di tempat umum atau keramaian;
2. Di sekitar orang yang tidak tinggal di rumah Anda;
3. Saat merawat seseorang yang sakit Covid-19;
4. Jika Anda terkena Covid-19 atau merasa mungkin terkena Covid-19.
Editor: Agung DH