Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengelola Sampah yang Baik dan Benar?

Cara mengelola sampah yang baik dan benar serta bertujuan mengurangi limbah lingkungan.

Bagaimana Cara Mengelola Sampah yang Baik dan Benar?
Petugas memilah sampah rumah tangga di Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/3/2022). ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Zk/foc.

tirto.id - Sampah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3.

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Contoh sampah anorganik ialah botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan sebagainya.

Sementara sampah organik adalah sampah yang dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat

Contoh sampah organik ialah sisa makanan, daun kering, sayuran, dan sebagainya.

Kemudian, sampah B3 adalah jenis sampah yang bisa berbahaya untuk kesehatan atau kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya, demikian seperti dikutip laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud.

Cara Mengelola Sampah yang Baik dan Benar

Laman the Nature Conservancy menuliskan, kalau manusia memiliki banyak keputusan yang harus dibuat setiap harinya. Terlebih, keputusan itu berdampak besar bagi planet ini.

Dituliskan pula kalau rata-rata orang Amerika menghasilkan sekitar 4,4 pon sampah per hari. Jika demikian, bagaimana bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar? Berikut penjelasannya:

1. Gunakan botol atau gelas yang bisa digunakan kembali

Langkah pertama yang bisa dilakukan agar bisa mengelola sampah yang baik dan benar adalah menggunakan botol atau gelas yang bisa digunakan kembali.

Selain bisa digunakan kembali, Anda juga bisa menghemat uang dan mengurangi limbah lingkungan.

2. Pakai tas belanjaan yang terbuat dari kain

Langkah kedua, yaitu memakai tas belanjaan yang terbuat dari kain. Akhir-akhir ini sudah banyak toko yang menyediakan tas belanjaan dari kain.

Biasanya, mereka melakukan hal itu untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

Agar bisa menghemat, Anda bisa membeli tas belanjaan yang terbuat dari kain terlebih dahulu.

Letakkan tas kain itu di tempat-tempat yang bisa diraih dengan mudah. Dengan demikian, tas kain tidak mudah dilupakan untuk dibawa saat ingin berbelanja.

3. Perhatikan label kemasan

Ketika ingin membeli produk dengan kemasan, perhatikanlah labelnya. Langkah ini bisa dilakukan agar bisa mengelola sampah plastik dengan cara yang baik dan benar.

Umumnya, plastik berlabel 3/PVC dan 6/PS tidak dapat didaur ulang.

4. Jadikan sampah sebagai pupuk kompos

Langkah selanjutnya ialah menjadikan sampah sebagai pupuk kompos. Menjadikan sampah sebagai pupuk kompos merupakan langkah yang kreatif untuk mengelola sampah plastik dengan cara yang baik dan benar.

Melalui langkah ini, Anda dapat lebih termotivasi untuk lebih sering memilih produk dengan sampah organik daripada sampah anorganik.

Sampah-sampah yang bisa dijadikan sebagai pupuk kompos ialah sisa buah, sayuran, kulit telur, ampas kopi, potongan rumput, dan daun.

5. Hindari wadah dan peralatan makan dan minum sekali pakai

Langkah kelima adalah menghindari wadah dan peralatan makan dan minum sekali pakai. Bila memungkinkan, cobalah untuk menghindari cangkir kopi, sedotan, dan serbet sekali pakai.

Beberapa toko bahkan memberikan potongan harga bila Anda membawa cangkir kopi sendiri.

Membawa cangkir kopi sendiri, memakai sedotan logam, dan serbet kain bisa berdampak besar bagi perubahan lingkungan tanpa sampah anorganik.

6. Beli barang bekas dan sumbangkan barang bekas

Langkah berikutnya, yaitu membeli barang bekas dan sumbangkan barang bekas itu. Sebelum membeli sesuatu yang baru, pertimbangkan untuk membeli barang bekas terlebih dahulu agar dapat menghemat banyak uang.

Misalnya, pakaian bekas, furnitur bekas, dan bahan bangunan bekas. Jika di rumah sudah banyak barang-barang yang tidak terpakai, mulailah untuk menyumbangkannya.

7. Batasi penggunaan kertas: surat, kuitansi, majalah

Langkah terakhir yang bisa dilakukan untuk mengolala sampah plastik yang baik dan benar adalah dengan membatasi penggunaan kertas, seperti surat, kuitansi, dan majalah.

Di dunia digital saat ini, sebagian besar perusahaan menawarkan tagihan melalui email.

Tidak hanya bisa memberikan dampak besar bagi sampah lingkungan, cara ini juga bisa membuat penawaran tagihan dari perusahaan jadi semakin praktis.

Selain tagihan yang diberikan secara fisik atau dengan kertas, saat ini Anda juga bisa memilih untuk membaca majalah favorit melalui tablet atau komputer.

Baca juga artikel terkait SAMPAH atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno