Menuju konten utama

Bagaimana Cara Memilih Sekolah yang Tepat untuk Anak?

Di musim pendaftaran sekolah baru, Anda tentu tidak ingin direpotkan dengan kebingungan menetapkan sekolah untuk anak Anda. Lalu bagaimana cara memilih sekolah yang tepat untuk anak Anda?

Bagaimana Cara Memilih Sekolah yang Tepat untuk Anak?
Calon siswa didampingi orang tua/wali murid melakukan pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP melalui sistem zonasi di SMPN 3 Kota Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/7). ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Bagi sebagian Anda yang masih belum menetapkan sekolah mana untuk putra dan putri tercinta Anda, ada sejumlah tips yang bisa Anda lakukan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memilih sekolah yang tepat bagi anak Anda sebagai berikut:

1. Pastikan guru, kurikulum pembelajaran, dan buku ajarnya sesuai dengan prinsip dasar bernegara: tidak mengajarkan radikalisme, komunisme dan juga liberalisme.

2. Pastikan fasilitas penunjang bagi pemenuhan hak anak terpenuhi: hak untuk beribadah sesuai agama anak, hak bermain dan berolahraga, hak untuk kesehatan, jajanan sehat, dan pola interaksi antar komponen masyarakat.

3. Pastikan lingkungan sekolah yang ramah anak dan kondusif bagi tumbuh kembang anak: tidak ada bullying, tidak permisif terhadap seks bebas dan liberalisme dan tidak mengajarkan kebencian.

4. Pastikan kepala sekolah, guru, dan lingkungan sekolah memberi teladan yang baik bagi anak, bebas dari minuman keras, narkoba, rokok, seks bebas, LGBT dan hal-hal yang bertentangan dengan falsafah Pancasila.

5. Jangan terlena dengan memilih sekolah hanya karena tampilan fisiknya semata.

"Orang tua harus memberikan bimbingan pada anak untuk memilih sekolah yang baik dan sesuai bagi anak," ujar Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh dalam pesan elektroniknya, Selasa (11/7/2017).

Kemudian, bagi para orang tua yang anak-anaknya baru memasuki masa sekolah berikut hal yang perlu diperhatikan:

- Antar anak ke sekolah di hari pertama masuk sekolah. Bangun hubungan emosional dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi.

- Bangun komunikasi dengan guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan di sekolah.

- Kenali lingkungan teman baru anak, termasuk orang tua dari teman anak

- Ikut berperan dalam proses pendidikan anak melalui komite sekolah.

- Bangun komunikasi yang erat antara lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Baca juga artikel terkait PPDB atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri